Lampaui Target, Kabupaten Tuban Sukses Turunkan Angka Stunting Jadi 11,3 Persen
- 28 May 2025 09:48
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 257
Tubankab - Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Kabupaten Tuban berhasil menurunkan angka stunting menjadi sebesar 11,3 persen.
Pada SSGI 2024 tersebut, tercatat penurunan prevalensi stunting nasional, dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024. Sementara itu, penurunan prevalensi stunting di Jawa Timur dari tahun 2023 sebesar 19,2 persen menjadi 14,7 persen di tahun 2024.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt, menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut diraih berkat komitmen kuat dari Pemerintah Kabupaten Tuban di bawah kepemimpinan Bupati Tuban—Aditya Halindra Faridzky, S.E., serta kolaborasi dan kerja sama dari seluruh pihak Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tuban.
Berdasarkan penjelasannya, angka stunting di Kabupaten Tuban mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir. Pada tahun 2021, angka stunting mencapai 25,1 persen, kemudian menurun menjadi 24,9 persen pada tahun 2022. Pada tahun 2023, angka stunting di Kabupaten Tuban mencapai 17,8 persen dan tahun 2024 berhasil turun menjadi 11,3 persen.
“Alhamdulillah prevalensi stunting Kabupaten Tuban hasil survei 2024 turun 6,5 persen menjadi 11,3 persen dari target kita 14 persen. Terima kasih untuk kerja hebat dari semuanya dan tentu kita tetap mengawal pencegahan dan penurunan stunting khususnya di Kabupaten Tuban," tandas Esti, Rabu (28/05).
Menurutnya, banyak faktor yang memengaruhi penurunan angka stunting. Selain upaya intervensi langsung pada remaja, ibu hamil, dan balita, juga intervensi tidak langsung melalui penguatan lingkungan sehat dan perilaku serta pola asuh yang baik dan benar.
Pada tahun 2024, lanjutnya, pihaknya menggencarkan sejumlah intervensi khusus. Salah satunya dengan meningkatkan program edukasi yang ditujukan kepada berbagai kelompok, seperti remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu pascamelahirkan, orang tua dengan bayi di bawah dua tahun dan bayi di bawah lima tahun.
Lebih lanjut, Dinkes P2KB Tuban juga secara aktif mengampanyekan penerapan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang salah satunya adalah dengan mendeklarasikan Kabupaten Tuban sebagai layak Open Defecation Free (ODF). Selain itu, juga melaksanakan berbagai langkah intervensi lainnya. (yeni dh/hei)