Launching Gudang Produksi Beras Program Hulu Hilir, Bupati Puji Gapoktan dan Pemdes
- 21 December 2018 19:09
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1762
Tubankab - Bupati Tuban H. Fathul Huda me-launching Gudang Penggilingan Padi Program Hulu Hilir Agro Maritim Jawa Timur di Kabupaten Tuban yang terletak di Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban, Jumat (21/12).
Gudang penggilingan gabah tersebut merupakan hasil dari ide Gapoktan Tri Mulyo Tani Desa Ngadirejo Kecamatan Widang beserta pemdes setempat. Melalui program Hulu Hilir Agro Maritim dari Pemprov Jatim, GapoktanTri Mulyo Tani membangun gudang penggilingan gabah yang 100 persen dikelola oleh gapoktan. Gudang produksi ini memiliki luas 1.006 meter persegi dengan panjang 44 meter serta lebar 24 meter. Gudang produksi ini dapat memproduksi beras 36 ton per hari, dengan dua dryer masing masing berkapasitas 30 ton dan 6 ton.
Dalam sambutannya bupati menyampaikan, program Agro Maritim Hulu Hilir tersebut merupakan program strategis jika dikelola dengan baik. Bupati memuji gapoktan beserta Pemdes setempat, serta pihak terkait lainnya yang terlibat. “Bisa menyejahterakan petani, bumdes, serta konsumen. Dapat menguntungkan konsumen sebab harganya yang lebih murah, dan untuk petani dapat memiliki nilai tambah. Saya berterimakasih kepada semua yang terlibat, terlebih Dinas Pertanian Provinsi Jatim yang telah memilih Tuban,” kata bupati.
Terkait pemasaran, bupati optimis, tidak akan ada masalah dalam hal pemasaran. Bupati juga mengatakan, gudang penggilingan tersebut masih dalam permulaan, untuk itu sangat penting membangun jaringan, serta perbaikan utamanya dalam penguatan SDM. “Beras menjadi komuditi yang sering inflasi, harganya selalu naik terutama di kecamatan di dekat kota, seperti Palang, Semanding, Jenu, dan Merakurak, selalu di atas rata-rata pasar. Kalau bisa, pasokan berasnya bisa dari sini, agar harganya stabil. Jadi untuk pemasaran tidak usah khawatir,” terang bupati.
Bupati menambahkan, saat ini Tuban selalu mengalami surplus beras, tetapi beras yang ada di Tuban kebanyakan masih beras dari luar daerah. “Kita sibuk untuk memasarkan keluar, tetapi di dalam kabupaten tidak merata. Untuk itu, saya harap ke depannya beras dari sini bisa menyuplai semua kecamatan yang saya sebutkan,” jelas bupati di depan para tamu undangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Murtadji mengatakan, program ini dilaksanakan di lima kabupaten di Jawa Timur, dan Tuban menjadi yang terbaik dalam pelaksanaannya.
Murtadji menjelaskan, Program Hulu Hilir Agro Maritim dari Pemprov Jawa Timur tersebut melibatkan Gapoktan Tri Mulyo Tani Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang atas rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban. Gapoktan tersebut diberi modal pinjaman sebesar Rp. 9,6 miliar dengan bunga 6 persen. “Program ini program mandiri. Dari segi pembelian alat dan semua dilakukan secara mandiri oleh gapoktan sini,” kata Murtadji.
Ia melanjutkan, dari dana tersebut, dibangunlah gudang produksi beras yang 100 persen dikelola oleh gapoktan. "Gudang produksi yang memiliki luas 1.006 meter persegi, punya dua pengering, yang satu beli sendiri dengan kapasitas 30 ton, dan satu pemberian dari pemkab berkapasitas 6 ton, jadi ya 36 ton yang diproduksi sampai jadi beras kemasan," jelenterehnya.
Untuk pemasaran, tukas Murtadji, saat ini telah bekerjasama dengan bank BNI melalui agen BNI 46 dan menjadi penyedia beras dalam Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). "Kerjasama ini sangat diharapkan lebih intens, kita jadi pemasoknya, dan mudah-mudahan semakin meluas jumlah desa yang kita display, beras produksi kita," jelas Murtadji.
Diketahui, saat ini luas sawah petani yang telah bekerjasama dengan Gapoktan Tri Mulyo Tani memiliki luas 261 hektare dengan 603 petani.
Dalam launching tersebut, Bupati Tuban bersama rombongan juga berkesempatan melihat secara langsung proses kerja mesin penggiling padi sampai menjadi beras kualitas premium dan siap jual. Dijelaskan oleh Kepala Desa Ngadirejo Suwandi, bupati berkeliling keseluruh area gudang dan melihat bagaimana alat-alat tersebut bekerja. (nurul jamilah/hei)