LAUNCHING WARASMAS, JOKO : ARSIP DIPANDANG SEBELAH MATA
- 23 May 2017 14:35
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 402
Tubankab - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban melaunching Wisata Arsip Anak Sekolah dan Masyarakat (Warasmas) di Gedung Warasmas yang berada di lingkungan Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban, Selasa (23/05) pagi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban Joko Priono mengatakan, kegiatan ini (launching Warasmas) adalah embrio awal untuk mendukung kegiatan dan program-program ke depan dari dinas yang dipimpinnya.
“Kami akui kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan. Semoga bisa menjadi pendukung kegiatan-kegiatan lain,” tandasnya.
Kegiatan yang dihadiri oleh 50 peserta, terdiri dari 40 siswa SMA Negeri 1 Tuban, pembina/pendamping siswa SMA Negeri 1 Tuban 5 orang, ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mencapai cita-cita nasional yang tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. “Siswa yang kita undang hari ini kebetulan baru dari SMA 1, tetapi ini hanya pilot project, sebagai sampling, karena ke depan kegiatan ini akan melibatkan peserta dari berbagai kalangan,” terang Joko.
Dijelaskan Joko, arsip adalah sebagai identitas, jati diri bangsa, dan memori serta bahan pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sehingga, menurutnya, arsip perlu dikelola dan diselamatkan keberadaannya.
“Kita dari dinas kearsipan dan perpustakaan, selalu melakukan terobosan-terobosan agar arsip ini menjadi aspek yang berkelanjutan. Sehingga, generasi selanjutnya akan bisa mengetahui apa pentingnya arsip,” terangnya.
Di samping itu, dia juga menuturkan, tujuan dari kegiatan ini yakni memperkenalkan kepada masyarakat pentingnya arsip. Sebab, selama ini arsip hanya dipandang sebelah mata. Hal ini disebabkan selama ini pandangan atau mindset masyarakat tentang arsip tidak jauh dari tumpukan berkas yang usang dan sampah.
“Persepsi ini yang ingin kita ubah, karena arsip itu sendiri dalam konteks kepentingannya merupakan jati diri bangsa. Sehingga mulai saat ini arsip harus dipahami bahwa arsip bukan untuk diri pribadi, tetapi arsip sebagai tulang punggung managemen pemerintahan, dan pembangunan. Arsip ini juga sebagai pendukung dari good government dan clean government,” imbuh Joko.
Ke depan perkembangan dari program yang diprakarsai oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban ini, akan mensinkronkan programnya dengan tempat-tempat wisata dan situs-situs bersejarah yang ada di Kabupaten Tuban. Sehingga masyarakat, khususnya para generasi muda akan mengetahui sejarah di balik tempat-tempat tersebut. “Ke depan kita akan tetap melakukan evaluasi, mana yang bisa kita lanjutkan untuk Warasmas ini,” sambung Joko.
Di samping itu, Joko juga menjelaskan bahwa dinasnya, dalam hal ini perpustakaan daerah, sudah bertransformasi. Dulu perpustakaan hanya digunakan untuk baca, dan pinjam bahan bacaan, namun sekarang sudah digunakan untuk melakukan pelatihan-pelatihan.
Dia menerangkan, transformasi yang dikembangkan oleh dinasnya, didasari oleh keinginan untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa mengekspansi pengetahuannya.
“Pelatihan-pelatihan yang kita selenggarakan bertujuan tidak lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Semoga program yang kita launching hari ini menjadi momentum kebangkitan pengelolaan arsip yang ada di Kabupaten Tuban menuju tertib arsip,” pungkas Joko. (nanang wibowo/hei)