LPTQ Jatim Harapkan MTQ Tumbuhkan Semangat Cinta Alquran
- 28 October 2019 23:55
- Heri S
- Umum,
- 863
Tubankab - Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Jawa Timur berharap ajang Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) menjadi ajang bagi masyarakat Jawa Timur untuk memupuk semangat cinta Alquran dan mengamalkannya.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris LPTQ Jatim Muhammad Isa saat siaran di Radio Pradya Suara dalam Program Monday Talk, Senin (28/10).
Isa menyebutkan, semangat cinta Alquran terwujud dalam pelaksanaan MTQ ke-28. Bagaimana mengekspresikan dan mengembangkan makna "Iqra'" atau perintahkan untuk selalu membaca Alquran dengan berbagai cara, termasuk dengan mengikuti MTQ ke- 28 tingkat Jawa Timur kali ini.
"Tidak melulu perintah bacalah atau "Iqra' " itu sekadar membaca, tetapi bagaimana memahami isi Alquran, bagaimana cara kita mengekspresikan kecintaan kita dengan tidak hanya membaca, tetapi menggali tafsirnya, menulis indah ayatnya, melafalkan dengan benar dan merdu, adalah salah satu hal dalam memaknai perintah itu," jelas Isa.
Isa mengatakan, semangat cinta Alquran tumbuh subur, salah satunya dengan adanya MTQ di setiap dua tahun sekali. Meskipun MTQ adalah kompetisi tilawah, lebih dari itu, semangat yang dibawa adalah semangat cinta Alquran, dan bagaimana dari mencintai, memahami, kemudian mengamalkan. "Misi MTQ ini mulia, yaitu menciptakan generasi Qur'ani, jadi tidak melulu soal kompetisi," tuturnya.
Isa berharap, bibit-bibit unggul yang cinta Alquran akan tercipta dalam MTQ ke-28 tingkat Jawa Timur.
Semetara itu, Panitia Provinsi MTQ ke-28 Bidang Publikasi Syamsul Arifin menjelaskan, jika pelaksanaan MTQ ke-28 sangat lancar. Semua perlombaan dapat berjalan dengar baik sesuai waktu yang dijadwalkan, tanpa ada kendala berarti. "Kami sudah antisipasi semuanya. Masalah teknis dan sebagainya sudah matang, dan kita paling canggih sistemnya," kata Syamsul.
Bahkan, Syamsul mengaku jika pelaksanaan MTQ Jatim menjadi acuan dari penyelenggaraan MTQ Nasional, akibat penggunaan IT yang canggih, mulai dari proses registrasi melalui finger print, hingga saat pencatatan nilai. "Jadi prinsipnya adalah kejujuran," terang Syamsul.
Ia juga meminta seluruh kafilah tetap menjaga kesehatan selama berkompetisi, agar prima dalam penampilan. "Jaga badan agar tetap fit, dan bisa tampil maksimal," pungkasnya. (nurul jamilah/hei)