Foto : Joko Ludiono selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban. (dok)

Masyarakat Diimbau Waspada Terhadap Perubahan Musim

Tubankab - Menghadapi fenomena masuknya musim hujan hingga puncak musim hujan nanti, perlu adanya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat. Ini agar masyarakat tidak mudah menjadi korban fenomena alam.

Hal ini disampaikan Joko Ludiono selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban saat dikonfirmasi di sela-sela kesibukan di kantornya, Selasa (22/01).

“Ini baru awal musim hujan saja cuaca sudah seperti ini, apalagi nanti kalau sudah masuk puncak musim hujan bulan Maret, saya berharap ada kewaspadaan dari masyarakat, karena beberapa hari lalu juga ada korban tersambar petir,” imbaunya saat diwawancarai sejumlah wartawan.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan, bencana puting beliung dalam 2 bulan terakhir tercatat sudah terjadi 5 kali, meskipun tidak sampai mengakibatkan korban meninggal. Berdasarkan data dari BPBD Tuban, terakhir puting beliung di wilayah Kecamatan Widang menerjang sedikitnya 30 rumah warga yang mengakibatkan kerugian material cukup banyak.

“Saat ini kita sudah luncurkan bantuan ke sana berupa genteng, asbes dan sejenisnya,” ucap mantan Camat Widang ini.

Pihaknya mengaku, saat ini jumlah personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Tuban hanya berjumlah 70 orang. Itu pun dirasa masih sangat kurang untuk menghadapi musibah bencana yang akan datang secara tiba-tiba. Sehingga dibutuhkan kesadaran masyarakat dan kerjasama semua pihak.

“Mudah-mudahan Kabupaten Tuban aman terkendali,” harapnya.

Terkait pengaruh gelombang laut, pihaknya mengaku juga berpengaruh di beberapa wilayah pesisir pantai, sebab angin masuk ke darat sudah dihadang pegunungan kapur, sehingga ada putaran-putaran angin, khususnya daerah-daerah tanpa hambatan, seperti Widang, Compreng dan beberapa wilayah yang memiliki persawahan luas.

Pihaknya juga mengimbau kepada para nelayan, agar kesiapan saat melaut benar-benar diperhatikan, termasuk kesehatan fisik dan keselamatan jiwa, serta kelayakan perahu. Sebab, gelombang tinggi sewaktu-waktu bisa menghampiri.

“Terakhir ketinggian ombak hingga mencapai 3 meter, bahkan musibah hampir saja terjadi di Desa Gadon, Kecamatan Tambakboyo, namun bersyukur semua nelayan selamat meskipun kapal mereka pecah dan serpihannya ditemukan hingga di wilayah Brondong, Kabupaten Lamongan,” pungkasnya. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus