Melongok Dua Tahun Pemerintahan Huda-Noor Jilid Dua
- 22 June 2018 13:55
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 957
Tubankab - Pada Rabu (20/06) 2018, tepat memasuki 2 tahun Bupati H. Fathul Huda dan Wabup Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si memimpin Kabupaten Tuban periode kedua, atau sudah tujuh tahun memimpin Pemerintah Kabupaten Tuban. Selama kurun waktu itu berbagai capaian telah dipersembahkan untuk Bumi Wali Tuban.
Jika dilihat dari rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pemkab Tuban, telah melebihi dari target yang ditetapkan, yaitu 75. Pada 2017, nilai IKM mencapai 77,098 dengan objek sampling sebanyak 58 unit pelayanan yang terdiri dari 5 OPD, 33 Puskesmas dan 20 Kecamatan. Nilai tersebut termasuk kategori B dengan predikat BAIK. Di samping itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tuban tercatat naik dari 52,31 triliun pada 2016, meningkat mencapai 56,50 triliun di 2017.
Sedangkan jika ditilik dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang semula di 2016 sebesar 4,90 persen, pada 2017 meningkat menjadi 5,00 persen. Dengan persentase penduduk miskin pada 2016 sejumlah 17,14 persen, dan berhasil diturunkan pada 2017 menjadi 16,87 persen.
Pada aspek pengelolaan keuangan daerah, Pemkab Tuban terus berupaya meningkatkan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan kredibel. Selain itu, peningkatan kinerja juga terus ditingkatkan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.
Atas berbagai upaya peningkatan di berbagai aspek tersebut, Pemkab Tuban telah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan baik tingkat provinsi, bahkan nasional. Di antaranya penghargaan Indonesia’s Attractiveness Award (IAA) untuk kategori Kabupaten Terbaik dengan Indeks 75,64 atau kategori Diamond dan predikat Kabupaten Potensial kategori Investasi dengan Indeks 84.90. Penghargaan tersebut diberikan oleh Tempo Media Grup yang bekerjasama dengan lembaga Survey Independen, Frontier Consulting Group.
Tidak hanya itu, Menteri Tenaga Kerja RI, Hanif Dhakiri memberikan penghargaan sebagai Pembina K3 terbaik tingkat Jawa Timur kepada Bupati Tuban. Penghargaan ini diberikan karena Bupati Huda berhasil membina Perusahaan di Kabupaten Tuban dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Hingga Januari 2018, tercatat sebanyak 24 perusahaan di Kabupaten Tuban yang menerima penghargaan Zero Accident Award (nihil kecelakaan kerja), 1 perusahaan mendapat penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan 2 perusahaan menerima penghargaan P2HIV AIDS.
Sementara itu, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Tuban pada 2017 mengalami peningkatan sebesar 2,63 persen atau sekitar 1.730 UMKM. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban pada 2016 jumlah UMKM mencapai 65.536 UMKM. Jumlah ini meningkat di 2017 mencapai 67.266 UMKM. Atas keberhasilan dalam memasarkan, mendorong, peningkatan kualitas serta membangun ekosistem UMKM di daerah, Pemkab Tuban diganjar penghargaan NATAMUKTI pada ICSB Indonesian City Award 2017 yang diberikan oleh Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia sekaligus President of ICSB Indonesia, Hermawan Kartajaya.
Di bidang kesehatan, Pemkab Tuban dianugerahi Penghargaan Swasti Saba Padapa (Kabupaten Sehat) untuk Kualifikasi Pemantapan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Penghargaan ini merupakan apresiasi dari pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten/kota dalam mewujudkan daerah atau kawasan yang sehat di wilayahnya.
Dalam mewujudkan Kabupaten Tuban yang lebih maju, religius dan sejahtera, Pemkab Tuban terus berkomitmen mewujudkan tata pemerintahan yang akuntabel dan transparan. Komitmen Pemkab Tuban tersebut telah mendapatkan apresiasi berupa penghargaan atas prestasi kinerja dengan 'Status Sangat Tinggi Bintang Dua’ dari Kemendagri dan Pemprov Jawa Timur.
Pemkab Tuban juga diganjar dengan Predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LPKD) tahun 2017 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Ini menjadi kali keempat Pemkab Tuban mendapatkan penghargaan serupa.
Yang tidak kalah membanggakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) juga memberikan Penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan predikat B. Menindaklanjuti predikat SAKIP B yang diraihnya tersebut semakin mendorong Pemkab Tuban untuk mewujudkan percepatan reformasi birokrasi.
Memasuki tahun ketiga pada periode kedua, pasangan bupati dan wakil bupati yang biasa disapa Huda-Noor berkomitmen mengurangi angka kemiskinan serta mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk hal ini, Bupati Tuban menginstruksikan kepada camat dan kepala desa/lurah untuk mendata kembali warga yang tergolong miskin dan lansia. Data tersebut juga harus terus diperbarui secara berkala untuk mendapatkan keakuratannya. Dengan data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya dapat digunakan sebagai acuan untuk menetapkan kebijakan dan program kerja yang tepat untuk mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Tuban.
Jika melihat data pada tahun 2018, Pemkab Tuban menargetkan penurunan 10 persen dari jumlah penduduk miskin se-Kabupaten Tuban sebanyak 6.011 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Untuk itu, Pemkab Tuban telah menyiapkan progam pengentasan kemiskinan, di antaranya: program pemberdayaan reguler melalui APBD (keuangan, pendidikan, pemberdayaan dan bantuan sosial), bantuan keungan kepada pemerintah desa untuk sharing program/kegiatan penanganan kemiskinan dan Rumah Tidak Layak Huni, serta peningkatan dukungan perusahaan dan pelaku usaha sebagai pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR).
Sebagai langkah percepatan pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan perekonomian masyarakat, Pemkab Tuban juga bersinergi dengan Baznas Kabupaten Tuban. Program tersebut di antaranya meliputi, pembangunan satu warung beserta isinya yang dikelola KK miskin, pendirian Z-Mart atau toko yang akan dikelola 40 KK miskin secara bersama, pemberian satu set mesin jahit lengkap dengan sarana pendukung untuk ibu rumah tangga miskin, bantuan budidaya kambing untuk dua kelompok peternak, pembangunan 12 unit warung beserta isinya di objek wisata Sendang Asmoro, beasiswa bagi pelajat miskin berprestasi, rehab rumah tidak layak huni, dan santuan Ramadan kepada 500 fakir miskin serta Baznas Berkhidmad (Berkirim Harian Donasi Makanan untuk Dhuafa) bagi 75 duafa non produktif.
Tidak berhenti di situ, keseriusan Bupati Huda memajukan Kabupaten Tuban dibuktikan dengan menerapkan konsep one agency one innovation. Konsep ini mengharuskan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengembangkan inovasi untuk meningkatkan kinerja masing-masing. Inovasi tersebut juga sebagai bukti tindak lanjut atas penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) peningkatan kapasitas administrasi pemerintahan antara Bupati Tuban dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN). Selain itu, juga sebagai wujud pengaplikasian atas Perjanjian Komitmen Berinovasi antara Pemkab Tuban bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat.
Adapun beberapa inovasi unggulan OPD, di antaranya adalah Pelayanan Jauh Menjadi Dekat (Jadek). Inovasi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tuban ini akan mendekatkan pelayanan kependudukan, baik dalam pembuatan KTP, KK dan lainnya, yang bisa dibuat di desa tanpa harus datang langsung ke kantor Disdukcapil Tuban. Inovasi ini sudah berjalan di 17 desa di 7 kecamatan se-Kabupaten Tuban, dan oleh bupati diharapkan untuk tahun depan bisa terlayani minimal 75 persen dari jumlah 328 desa se-Kabupaten Tuban.
Inovasi lainnya adalah layanan aduan masyarakat dari Dinas Komunikasi dan Informatika yaitu “Taprose Temanku”. Melalui aplikasi ini masyarakat bisa mengadukan permasalahan, keluhan dan masukan kepada Pemkab Tuban dan akan direspon secara langsung oleh OPD. Selain melalui aplikasi, masyarakat juga dapat mengadu melalui SMS di nomor 1708. Salah satu hal yang bisa dilaporkan adalah jika masyarakat menemukan adanya jalan baik, namun berlubang yang merupakan wewenang Pemkab Tuban, maka akan segera diupayakan perbaikan minimal 1x24 jam oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR).
Selain itu, bagi masyarakat Tuban yang sakit dan membutuhkan Rawat Jalan, RSUD Dr, R. Koesma Tuban memiliki inovasi ‘Si Palin Ceria’ (Sistem Informasi Pendaftaran Rawat Jalan Online, Cepat, Ringkas dan Akurat). Melalui aplikasi ini pendaftaran rawat jalan dapat dilakukan dari mana saja, cukup melalui aplikasi di telepom seluler dan bisa memilih dokter serta hari pengobatan, sehingga masyarakat tidak lagi harus antre. Selain ketiga inovasi tersebut masih ada inovasi lainnya yang akan dijalankan dan dioptimalkan.
Kabupaten Tuban juga akan menjadi salah satu kota cerdas (smart city). Hal ini ditandai dengan dilangsungkannya penandatanganan nota kesepahaman (MOU) Gerakan Menuju 100 Smart City tahap kedua oleh Bupati Tuban bersama Kemenkominfo. Nantinya Kabupaten Tuban akan menjadi salah satu dari 100 kabupaten/kota di Indonesia yang akan memiliki master plan pembangunan smart city. Bukan berhenti di situ, jika berhasil dalam pelaksanaannya, Pemkab Tuban akan mengembangkan juga Smart Village (Desa Cerdas).
Selain itu semua yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa saat ini dan akan terus ditingkatkan tahun mendatang oleh Pemkab Tuban adalah pada penguatan karakter. Adapun sebagai bentuk komitmennya adalah salah satunya dengan ditetapkan Perbup Tuban nomor 5 tahun 2018 tentang Gerakan Mengaji. Berbagai kegiatan pembinaan mental dan karakter juga rutin diselenggarakan tiap minggu sampai di tiap kecamatan.
Dalam penguatan karakter ini juga, Pemkab Tuban memberikan bantuan hibah pembanguan masjid, musala, pondok pesantren, dan TPQ senilai Rp. 25 juta kepada masing-masing pengelola. Ditargetkan pada 2021, telah berdiri 1.000 TPQ di Kabupaten Tuban.
Selain itu, juga telah dilaksanakan Munaqosah bagi siswa-siswi tingkat SD/MI yang syahadah atau ijazah TPQ-nya menjadi syarat masuk ke jenjang SMP.
Untuk mewujudkan semua itu, dan memastikan program kerja yang telah ditetapkan berjalan sesuai dengan rencana, sehingga target kinerja dapat terpenuhi, Bupati Tuban secara intens terus mengawasi secara langsung, dan bahkan untuk memastikan kondisi riil di lapangan, bupati dua periode ini tidak segan untuk blusukan sampai di tingkat desa.
Dengan segala yang dicapai dan komitmen pembangunan ke depan, sangat diharapkan dukungan dari segenap elemen masyarakat Tuban, sehingga secara bersama-sama dapat mewujudkan Masyarakat Tuban yang maju, religius dan sejahtera. (agus/dadang/hei)
Sumber : Media Center