Foto : Kepala BPBD Kabupaten Tuban Joko Ludiyono. (tauviq)

Memasuki Musim Penghujan, Begini Imbauan BPBD Tuban

Tubankab - Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban akan menggelar apel bersama kesiapsiagaan di Alun-alun Tuban pada 21 November mendatang.  

“Ini bukan menunjukan kekuatan (show of force), tetapi kita ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pemerintah telah siap dan berdiri di tengah-tengah masyarakat,” ucap Kepala BPBD Kabupaten Tuban Joko Ludiyono, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (16/11).

Joko menjelaskan bahwa penyebab kejadian atau bencana yang terjadi di Kabupaten Tuban kebanyakan adalah faktor cuaca (hidrometreologi), seperti kekeringan hingga bencana banjir. Khususnya di awal musim penghujan yang diprediksi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, akan berlangsung mulai minggu ke dua November hingga awal Maret mendatang. Sehingga, lanjut Joko, akan rawan berbagai bencana alam yang mungkin terjadi. “Semoga di Kabupaten Tuban tetap dalam kondisi aman,” ungkapnya.

Di Tuban sendiri, lanjut Joko, memiliki beberapa sungai yang bermuara hingga ke laut (tersier) serta Bengawan Solo yang rawan akan banjir jika musim hujan tiba. Selain itu, banjir bisa juga terjadi akibat saluran drainase air yang kurang baik.

Dikatakannya, setelah musim kemarau berlalu, struktur tanah biasanya menggumpal atau tidak menggigit. Sehingga, lanjut Joko, ketika ada dorongan air hujan dengan debit air di atas 300 mm, tanah yang menggumpal tersebut tidak kuat menahan debit air. Oleh sebab itu, kemungkinan potensi banjir bandang, longsor, dan sebagainya akan terjadi. “Namanya prediksi, potensinya ada dan kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi,” terangnya.

Untuk upaya pra bencana, sebelumnya pihaknya telah melakukan upaya mitigasi di tanggul yang berada di sepanjang Bengawan Solo dari Kecamatan Parengan hingga Widang. Mitigasi sendiri dibagi menjadi dua, yakni mitigasi struktural dan fungsional. Ia mencontohkan, untuk mitigasi struktural pihaknya harus berkoordinasi dengan Balai Pusat Bengawan Solo. Sedangkan mitigasi fungsional, yakni seperti ketika pihaknya melakukan kontrol atau pengecekan fungsi tanggul berjalan dengan baik atau tidak. “Kalau kita tidak kontrol kekuatan tanggul, satu titik saja rawan akan bencana,” ungkap Joko.

Dalam upaya pra bencana, BPBD Tuban juga telah membuat dokumen rencana kontinjensi yang pokok isinya berisi tugas masing-masing instansi terkait (apa, siapa, dan berbuat apa). “Jadi, begitu nanti ada kejadian, sudah ada persiapan dan tugas bagi masing-masing badan atau instansi terkait,” jelasnya.

Selain itu, ia meminta kepada semua masyarakat untuk mengetahui potensi bencana di daerah masing-masing. Ia mencontohkan, apabila suatu daerah rawan puting beliung, masyarakat harus mengetahui ciri-ciri atau cuaca alam jika akan terjadi puting beliung, yakni terdapat awan hitam disertai angin kencang dan petir akan muncul menjelang hujan.

“Jika ada petir, jauhi dan cari tempat yang terdapat pohon atau tanaman yang lebih tinggi dari manusia. Dan jangan berada di tengah sawah ketika hujan, karena sawah merupakan dataran rendah,” tegasnya.

Ia juga menambahkan, untuk pohon-pohon di sekitar permukiman warga, nantinya agar dikurangi ranting pohon tersebut. “Bukan dipotong semua, tapi dikurangi rantingnya, sehingga ketika ada angin atau hujan lebat tidak menimpa rumah atau pun masyarakat yang ada di jalan,” jelasnya.

Walau di musim penghujan, potensi kebakaran pun mungkin terjadi. Joko mengatakan bahwa kebakaran, bisa terjadi dikarenakan korsleting listrik akibat terkena air. “Jadi, lebih baik dan aman, apabila terjadi hujan dan petir, agar mematikan peralatan elektronik, khususnya televisi,” terangnya.

Lebih lanjut, Joko mengimbau agar orangtua selalu mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain di pinggiran sungai, khususnya Bengawan Solo. “Karena ternyata, anak bahkan warga di sekitar Bengawan Solo banyak yang belum bisa berenang,” kata Joko.

Di musim hujan kali ini, ia juga mengimbau agar masyarakat menyambutnya dengan cermat dalam menyikapi iklim dan situasi di lingkungan masing-masing. Jika terdapat bencana, ia mengimbau agar masyarakat segera menghubungi call center BPBD Kabupaten Tuban di nomor (0356) 327922. (tauviqurrahman/hei)

comments powered by Disqus