Menanti Kepulangan Jemaaah Haji Asal Tuban, Seorang Jemaah Dikabarkan Terserang Stroke
- 28 August 2018 14:22
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 702
Tubankab - Usai melakukan semua ritual kegiatan ibadah haji, jemaah haji asal Kabupaten Tuban kini mulai melakukan persiapan penimbangan koper dan pengecekan paspor oleh ketua kloter jemaah haji untuk menuju ke Madinah.
Kabar tersebut disampaikan oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban Umi Kulsum, S.Ag, M.Pd.i, kepada reporter tubankab.go.id di ruang kerjanya, Selasa (28/08).
Umi, begitu sapaan akrabnya menjelaskan, pada 31 Agustus hingga 01 September mendatang, jemaah haji asal Tuban akan menuju ke Madinah untuk melaksanakan salat 40 waktu (arbain).
Kemudian, Umi melanjutkan, di mana sebagian besar jemaah selama menjalankan ibadah haji, dalam keadaan sehat. Tetapi, dijelaskan Umi, ada beberapa jemaah yang sempat dirawat di rumah sakit, karena terserang stroke. “Sampai saat ini, alhamdulillah, jemaah kita masih utuh sebanyak 1.009 orang,” ungkap Umi.
Namun, Umi menambahkan bahwa Rabu (29/08) besok, ada seorang jemaah putri kloter 42 atas nama Kastirah (65) asal Kecamatan Plumpang yang pulang lebih awal (tanazul) dikarenakan stroke. Sehingga, lanjut Umi, setelah mendapat pemeriksaan dari dokter, lebih baik dipulangkan lebih awal. Hal tersebut, juga dikarenakan rangkaian pelaksanaan ibadah haji sudah dilaksanakan. “Besok Rabu akan mengikuti kloter 06 dan landing di Bandara Juanda,” jelas Umi.
Terkait kepulangan jemaah haji asal Tuban, disampaikan Umi, untuk kloter 42 dijadwalkan akan tiba di Bandara Juanda pada 10 September pukul 22.00 WIB, dan sampai Kompi Tuban sekitar pukul 02.30 WIB pada 11 September. Kemudian untuk kloter 43, dijadwalkan akan mendarat di Bandara Juanda pada 11 September pukul 06.00 WIB dan tiba di Kompi Tuban sekitar 11.00 WIB. Sedangkan untuk kloter 44, dijadwalkan akan mendarat di Bandara Juanda pada 11 September pukul 18.00 WIB dan tiba di Kompi Tuban pukul 22.00 WIB.
Umi berharap, agar jemaah haji tetap menjaga kesehatan, dikarenakan masih terdapat rangakaian ibadah lainnya walaupun bukan rangkaian pelakasanaan ibadah haji. “Tetapi itu sunah yang harus dilakukan jemaah haji, supaya lebih afdal,” tutupnya. (tauviqurrahman/hei).