MESKI PERSAINGAN INDUSTRI KIAN KETAT, PENJUALAN SEMEN KIAN MENINGKAT
- 15 July 2016 16:35
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 500
Tubankab – Di tengah persaingan industri semen yang kian ketat, penjualan Semen Indonesia Semester I (Januari - Juni 2016) mengalami peningkatan. Penjualan dalam negeri mencapai 12.184 juta ton meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 11.989 juta ton. Sementara untuk penjualan ke luar negeri sepanjang semester I Perseroan mengekspor 189 ribu ton. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra saat Halal bihalal dengan komisaris, direksi dan karyawan di Wisma A Yani Gresik, Jumat (15/07).
Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra mengatakan, persaingan industri semen nasional kian ketat. Melimpahnya pasokan memaksa para pelaku industri semen melakukan strategi guna memenangkan persaingan. “Untuk memenangkan persaingan di era yang semakin ketat, Semen Indonesia melakukan efisiensi baik di sisi produksi atau penjualan. Selain itu perusahaan juga memperluas layanan dan memperbanyak produk turunan,” tulis Rizkan Chandra melalui pers rilisnya yang dikirim melalui reporter tubankab.
Lebih lanjut Rizkan Chandra menjelaskan cakupan produk Semen Indonesia Group diperluas tidak hanya ke pelosok Indonesia, namun ke kawasan regional yang menjadi konsentrasi penjualan perumahaan.Tidak hanya mengekspor semen, saat ini perusahaan sedang intens melakukan proses akuisisi perusahan semen di luar negeri yang diharapkan rampung pada akhir tahun.
“Menghadapi persaingan industri semen yang diprediksi semakin ketat ke depan, Semen Indonesia saat ini berkonsentrasi menyelesaikan 2 pabrik baru dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton per tahun yaitu di Rembang Jawa tengah dan Indarung VI di Padang Sumatera Barat. Saat ini proyek pabrik Rembang memasuki progres 94 persen sedangkan pabrik Indarung VI memasuki progres pembangunan 93 persen. Proyek pabrik Rembang saat ini memasuki tahap akhir dengan beberapa pengerjaan yang memasuki proses penyelesaian seperti preheater, kiln dan belt conveyor dari area tambang ke pabrik. Pabrik Indarung VI pun demikian,” jelas Rizkan Chandra panjang lebar.
Rizkan Chandra menambahkan bahwa kedua pabrik ini diharapkan dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Dengan selesainya dua pabrik baru tersebut akan menambah kapasitas produksi perseroan menjadi 37 juta ton per tahun, dari kapasitas saat ini 31 juta ton per tahun, Semen Indonesia juga tengah memulai pembangunan pabrik baru di Aceh melalui anak usahanya Semen Indonesia Aceh.
“Selain beberapa strategi di atas, Semen Indonesia diuntungkan dengan tingginya kepercayaan masyarakat atas brand produk yang di miliki anak usaha perseroan, yakni Semen Gresik, Semen Tonasa dan Semen Padang yang telah melekat di hati masyarkat. Ke depan kami akan terus berusaha memperkuat brand image perusahaan tersebut. Semen Indonesia merupakan perusahaan semen paling berkualitas, Paling green, Paling Indonesia. Paling berkualitas karena produk Semen Indonesia di atas SNI, bahkan jauh melampaui standart AS dan Inggirs. Paling Green lantaran komitmen perusahaan terhadap pengelolahan lingkungan tidak perlu diragukan lagi. Juga paling Indonesia lantaran pabrik Semen Indonesia menggunakan SDM Indoneisa,” pungkas Rizkan Chandra. (wan/hei)