Foto : Pelaksanaan MTQ Jawa Timur di Tuban diklaim paling meriah (nahrus)

MTQ Jatim ke-28 Diklaim Paling Meriah

  • 29 October 2019 18:18
  • Heri S
  • MTQ 2019,
  • 540

Tubankab - Gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVIII Jawa Timur 2019 diklaim sebagai penyelenggaraan paling meriah sepanjang diselenggarakannya event tahunan ini. Hal tersebut dibenarkan oleh Koordinator Dewan Hakim MTQ Prof. Dr. Ahmad Zahro, MA, Alhafidh bahwa acara ke 28 ini adalah yang paling meriah.

Pantauan reporter tubankab di lapangan, Kegiatan yang sudah berlangsung tiga hari ini tidak pernah sepi pengunjung, hampir di semua venue selalu didatangi oleh masyarakat dari berbagai daerah untuk menyaksikan dan mengapresiasi gelaran akbar tahunan ini. Tidak hanya masyarakat, para official dari masing-masing kafilah juga sangat antusias untuk mengikuti jalannya seluruh cabang lomba yang diadakan.

“Saya sudah keliling ke semua venue, semua baik, semua tertib dan salah satu yang membesarkan hati adalah semua venue penuh oleh penonton, itu tidak mudah untuk menggerakkan orang untuk menjadi saksi, dan ini diharapkan bisa menjadi kebiasaan baik, karena dengan ditonton para peserta akan menjadi semangat begitu pula yang menonton juga akan termotivasi untuk bisa menjadi peserta berikutnya,” ucap Zahro.

Salah satu cabang yang menyedot perhatiannya adalah Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ) yang diselenggarakan di Auditorium lantai 4 SMP Bina Anak Sholeh (BAS) Tuban. Acara ini dinilai sangat canggih dengan menggunakan system IT yang mengutamakan keterbukaan. Selain itu, cabang ini juga diniai mencerdaskan penonton karena mereka bisa ikut berpikir ketika dewan hakim memberikan pertanyaan pada para peserta.

Zahro mengatakan, untuk penyelenggaraan MFQ di Tuban ini adalah yang terbaik selama dirinya mengamati gelaran MTQ. sebab, benar-benar canggih dan tidak bisa dimanipulasi sesuai dengan eranya yaitu 4.0, yang full IT pertama, yaitu penyelenggaraan di Tuban ini.

“Sempat terjadi perdebatan antara dewan hakim dengan pendamping peserta, namun perdebatan itu adalah perdebatan logis yang memberikan pencerahan bagi para penonton yang hadir. Antara pihak yang mendebat dengan pihak yang didebat sama-sama seorang hafidz, dan ini sangat terbuka sehingga apa yang menjadi perdebatan bisa diketahui secara gamblang oleh seluruh penonton. Perdebatan tersebut justru sangat bagus karena juga dapat mengedukasi para penonton yang ada,” imbuh panjang lebar.

Zahro menyampaikan kepada semua pendamping atau pengamat, ini adalah lomba yang paling mencerdaskan karena sangat terbuka. Sebab, seluruh official bahkan penonton juga ikut merekam baik dalam ingatan maupun ada juga yang menggunakan alat.

“Hal tersebut dilakukan agar dapat dijadikan pelajaran bagi para murid nantinya, kafilah-kafilah ini adalah yang terbaik dari daerahnya masing-masing. Mereka semua hebat bahkan mungkin lebih hebat dari para pendampingnya,” tuturnya.

Ia menambahkan, MTQ Jawa Timur ke -28 ini paling meriah dari MTQ yang sebelumnya. "Saya tidak menduga sama sekali Kabupaten tuban mampu menyelenggarakan MTQ semeriah ini,” pungkasnya. (m nahrus sodiq/hei) 

comments powered by Disqus