Musabaqah Khaththil Qur’an Golongan Naskah, Tingkat Paling Sulit
- 27 October 2019 19:54
- Heri S
- MTQ 2019,
- 3325
Tubankab - Pelaksanaan lomba Musabaqah Khaththil Qur’an pertama golongan naskah diikuti oleh 59 orang peserta dari nomer urut 1701-1760 pada Minggu (27/10), sedangkan untuk golongan yang lain baru akan dilaksanakan pada hari-hari berikutnya.
Musabaqah Khaththil Qur’an sendiri dibagi menjadi 4 golongan, yaitu naskah, hiasan mushaf, dekorasi, dan kontemporer. Namun yang paling sulit di antara keempat golongan ini adalah naskah, karena selain unsur keindahan masih ada unsur yang sangat fatal dalam penilaian, yaitu unsur kebenaran tulisan.
Ada 3 indikator dalam penilaian golongan naskah ini, yang pertama, yaitu bidang Kaidah Khath yang meliputi bentuk dan proporsi huruf dengan total nilai 15 poin, jarak spasi dan letak huruf dengan 10 poin, keserasian dan komposisi antar huruf dengan total 10 poin.
Selain kaidah khath ada juga bidang Keindahan Khath yang meliputi orisinalitas dan kreativitas serta sentuhan akhir (kebersihan dan kehalusan). Dan yang terakhir adalah bidang Kebenaran Tulisan. Berbeda dengan tiga golongan yang lain, bidang ini tidak menitik beratkan keindahan sebagai penilaian utama, dan lebih fokus pada kebenaran tulisan namun tanpa mengesampingkan keindahannya.
Golongan naskah dikatakan sebagai yang paling sulit di antara golongan Khaththil Qur’an yang lain. Hal ini dikarenakan untuk membuat sebuah tulisan yang benar harus diukur hingga tiap hurufnya. Tidak hanya sebatas menulis dengan ejaan yang benar, namun ada kaidah-kaidah lain sebagai indikator penulisan yang benar.
Ketua Majelis Dewan Hakim Musabaqah Khaththil Qur’an, KH. M. Faiz Abdurrozaq, Lc mengatakan, untuk peserta khattil quran sendiri ada sebanyak 59 orang peserta dari nomor urut 1.701 hingga 1.760. Khattil quran pada hari ini adalah kategori naskah, sedangkan 3 kategori lain yaitu hiasan mush’ab, dekorasi dan kontemporer baru akan dilaksanakan pada hari berikutnya.
“Naskah sendiri merupakan golongan paling sulit dari khaththil quran, karena mengandung banyak kaidah-kaidah penulisan yang menjadi pertimbangan dalam penilaian, bahkan setiap hurufnya harus diukur dengan benar sesuai dengan kaidah-kaidah tersebut” ujar lelaki asal Banten itu.
Untuk penilaian dari khaththil quran sendiri, terang Faiz, lebih difokuskan pada 3 indikator, yaitu kaidah khath, keindahan khath, dan kebenaran tulisan, serta akan diambil 3 orang juara putra dan 3 orang juara putri, serta 3 juara harapan putra dan 3 juara harapan putri.(m nahrus sodiq/hei)