BERANGKATKAN JEMAAH CALON UMROH, BUPATI : ‘SAYA SAMPAI IRI LIHAT MEREKA DI BULAN RAMADAN’
- 19 May 2017 14:16
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 405
Tubankab - Bupati Tuban H. Fathul Huda memberangkatkan jemaah calon umroh Assa’ Adah dari Musala Pendopo Krido Manunggal Tuban, Jumat (19/05). Jumlah jemaah yang diberangkatkan sebanyak 31 orang. Mereka terdiri dari 17 laki-laki dan 14 perempuan.
Jemaah dijadwalkan akan take off dari Bandara Udara Juanda sekitar pukul 17:15 WIB. Mereka diperkirakan akan berada di Tanah Suci selama 13 hari dan dijadwalkan akan bertolak ke tanah air kembali pada 31 Mei 2017.
Menurut Bupati Tuban, ada keistimewaan yang diperoleh jemaah calon umroh kali ini, karena mereka akan melaksanakan ibadah umroh sebelum, hingga pada saat Bulan Ramadan nanti. “Ini keistimewaan yang jarang kita dapat. Saya sampai iri melihat jemaah calon umroh di Bulan Ramadan,” ujar Huda.
Lebih lanjut Huda mengungkapkan, kadar keimanan seseorang bisa naik dan bisa turun, sehingga setiap hari perlu diperbaharui agar keimanan yang ada tidak semakin memudar. Menurutnya, manusia yang imannya kuat, kebaikannya akan melebihi malaikat, begitupun sebaliknya, apabila imannya rusak, maka keburukannya akan melebihi iblis.
Lebih jauh Huda meminta, agar sesampainya di Tanah Suci, para jemaah tidak lupa untuk mendoakan orang-orang yang kurang beruntung. Sebab, mendoakannya, termasuk sedekah kepada sesama.
“Doa itu bisa mengantar kepada keberhasilan di atas 60 persen. Para ibu-ibu jangan hanya berdoa buat diri sendiri saja, tetapi berdoa juga untuk anak, cucu, tetangga, dan seluruh umat Islam agar memperoleh hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Masih menurutnya, ketika di Tanah Suci, sebisa mungkin manfaatkan waktu untuk beribadah. Huda meminta kepada jemaah agar setiap harinya selalu salat berjemaah, serta membaca Quran.
“Kalau bisa di sana nanti khatam Qur’an. Ini bukan hal yang sulit,” pintanya.
Di samping itu, dia juga mengingatkan kepada para jemaah agar tidak lupa untuk bersedekah. Kendati demikian, sedekah yang diberikan harus tepat pemberiannya.
“Jangan dikasih yang ngemis-ngemis itu, bahaya. Lebih baik dikasih kepada yang biasa membersihkan masjid,” pungkas Huda. (nng/hei)