Foto : Bupati Tuban saat ikut panen raya jagung. (agus)

Panen Raya Jagung, Ini Pesan Bupati Tuban Kepada Kelompok Tani

Tubankab - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., bersama Forkopimda Tuban melakukan Panen Raya Jagung di Desa Sotang, Kecamatan Tambakboyo, Kamis (16/11). Adapun jagung yang dipanen merupakan varietas NK Perkasa yang ditanam di lahan 350 hektare oleh Gapoktan Banyu Tresno.

Pada kesempatan ini, Mas Lindra menandatangani prasasti Breakwater dan Balai Rukun Nelayan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. 

Hadir pada kesempatan ini, Kabid Tanaman Pangan Dispertan Jatim, Deni Kurniawan, pimpinan OPD terkait, camat dan kelompok tani, serta kepala desa se-Kecamatan Tambakboyo. Juga diselenggarakan pameran produk pertanian dan UMKM dari desa se-Kecamatan Tambakboyo dan kecamatan di Kabupaten Tuban. 

Mas Lindra, sapaan Bupati Tuban, mengungkapkan beberapa waktu lalu Kabupaten Tuban meraih penghargaan Peduli Ketahanan Pangan tingkat Provinsi Jawa Timur. Penghargaan yang diterima merupakan buah dari kerja keras petani, masyarakat, bersama Pemkab Tuban dan stakeholder terkait lainnya. 

"Sinergi dan kolaborasi harus terus dijaga untuk melahirkan karya yang akan selalu dikenang," ungkapnya.

Lebih lanjut, produksi jagung di Kabupaten Tuban tertinggi di Jawa Timur 774.322 ton dengan luasan lahan panen mencapai 137.121 hektare. Selain itu, Kabupaten Tuban masuk dalam 5 besar kabupaten/kota penghasil padi terbanyak di Jatim. Komitmen untuk menjaga ketahanan pangan mengantarkan Kabupaten Tuban dapat survive pada masa pascapandemi.

Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan, Mas Lindra mengimbau masyarakat agar menjaga lahan pertanian yang dimiliki. Lahan pertanian menjadi aset yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. "Jangan sampai dijual untuk hal-hal yang konsumtif dan tidak bernilai investasi jangka panjang," sambungnya. Keberadaan lahan pertanian harus dikelola dengan bijak dan mengedepankan konsep berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sehingga, mampu memaksimalkan potensi pertanian dengan memperhatikan aspek ketahanan pangan. 

Sejalan dengan upaya tersebut, Mas Lindra terus mendorong petani agar mulai mengombinasikan penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia. Adapun komposisi penggunaannya pupuk organik 4 berbanding 1 pupuk kimia. 

"Sebagai contoh di Desa Karangtinoto mampu mendongkrak produksi pertanian dari 7 ton menjadi 12 ton per hektare," serunya. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban, Eko Julianto mengatakan pihaknya bersama Gapoktan dan petani berkomitmen mewujudkan ketahanan di Kabupaten Tuban. Sektor pertanian menjadi prioritas untuk dikembangkan guna menyokong lumbung pangan nasional. Langkah tersebut didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana pendukung. "Di antaranya pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), Jaringan Irigasi Tani (JIT), dan pembuatan sumur bor," ujarnya.

Eko Julianto menjelaskan kegiatan panen raya diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi kepada petani di Kabupaten Tuban. Petani menjadi ujung tombak dan pahlawan ketahanan pangan. Harapannya, mampu melejitkan motivasi petani di kabupaten Tuban. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus