Foto : Wabup Noor Nahar saat turut menambuh bdug dalam kegiatan Parade Bedug Tuban. (agus)

Parade Bedug Perdana, Bupati : Bedug itu Kesenian dan Budaya, bukan Agama maupun Ritual

Tubankab - Bupati Tuban, H Fathul Huda membuka Parade Bedug Kabupaten Tuban tahun 2018 yang baru pertama kali diselenggarakan dan diikuti 200 seniman se-Kabupaten Tuban, Jumat (22/06) malam.

Kegiatan yang dihelat di Alun-alun Tuban, ini dihadiri Wabup Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., dan jajaran Forkopimda Kabupaten Tuban.

Mengawali sambutannnya, Bupati Tuban menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan yang juga menjadi salah satu inovasi dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban. "Kita harus dapat mengambil makna positif dari kegiatan Parade Bedug ini," ungkapnya

Bedug, lanjut bupati, merupakan kesenian sekaligus budaya, bukan agama maupun ritual. Oleh para pendahulu, bedug digunakan dalam kegiatan keagamaan, yaitu sebagai sarana untuk menandakan waktu masuk salat. Hingga kini masih banyak musala dan masjid meski sudah jarang digunakan karena tergantikan dengan alat yang lebih modern. "Ini adalah budaya luhur yang harus kita uri-uri (lestarikan)," imbuh bupati.

Selain bedug, juga terdapat kesenian berupa Pencak Jidor yang saat ini sudah hampir punah. Oleh karena itu, bupati menginstruksikan kepada Disparbudpora dan pihak terkait untuk melestarikan kegiatan-kegiatan tersebut. "Saya minta kegiatan Parade Bedug ini terus dikembangkan sehingga dapat menarik perhatian masyarakat seperti halnya kesenian Tongklek," imbau bupati. 

Di hadapan ratusan orang yang memadati Alun-alun Tuban, bupati dua periode ini menerangkan berbagai kegiatan kesenian ini menjadi kompensasi dan wahana bagi generasi muda untuk mengisi waktu luangnya. Sekaligus, menyalurkan minatnya di bidang kesenian. Dengan mengikuti berbagai kegiatan positif, maka generasi muda dapat terhindar dari narkoba maupun perilaku buruk lainnya. 

Sementara itu, Kepala Disparbudpora, Sulistiyadi dalam laporannya menyampaikan peserta Parade Bedug berasal dari kelompok seni, sanggar seni, dan komunitas seni di Kabupaten Tuban. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menciptakan keserasian hubungan antara pelaku seni, pemerhati seni, lembaga seni dengan masyarakat.

Lebih lanjut, sesuai tema yang diangkat yaitu "Sebagai wujud Keberagaman dan Kebersamaan" ditampilkan kolaborasi barongsai dengan iringan bedug.

Pak Didit, sapaan akrabnya menambahkan kegiatan tersebut akan terus dikembangkan. "Ke depannya, Parade Bedug akan masuk dalam kalender event Wisata Budaya Tahunan," jelasnya. (m agus h/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus