Foto : Salah seorang kafilah Tuban saat berjuang pada beberapa cabang lomba MTQ ke-30 Jatim 2023. (ist)

Pascagelaran MTQ Jatim Tahun 2023, Pemkab Tuban Susun Program Pembinaan Kafilah

Tubankab  – Gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-30 Provinsi Jawa Timur di Kota Pasuruan resmi berakhir pada Minggu (8/10) malam. Gubernur Khofifah Indar Parawansa secara langsung menutup pelaksanaan yang digelar sejak 29 September 2023 tersebut. Pada MTQ kali ini, kafilah Kabupaten Tuban berhasil meraih total poin 61 poin, terdiri dari terbaik I pada 2 cabang lomba, terbaik II pada 2 cabang lomba, terbaik III pada 2 cabang lomba, harapan I pada 1 cabang lomba, harapan II pada 3 cabang lomba dan harapan III pada 3 cabang lomba.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Joko Purnomo atas nama Pemkab Tuban menyampaikan terima kasih dan apresiasi setingg-tingginya kepada kafilah Kabupaten Tuban yang telah berjuang pada MTQ ke-30 Jatim 2023. Prestasi yang diraih wujud kerja keras kafilah dan dukungan serta doa masyarakat Kabupaten Tuban.

“Terima kasih telah berjuang mengharumkan nama Kabupaten Tuban pada MTQ Jatim tahun 2023,” ungkapnya saat ditemui reporter Diskominfo-SP Tuban, Senin (09/10).

Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada seluruh dewan hakim yang profesional selama gelaran MTQ ke-30 Jatim.

Joko Purnomo menerangkan hasil MTQ kali ini akan menjadi dasar pengembangan dan pembinaan kafilah Kabupaten Tuban. Pihaknya juga berkoordinasi dengan LPTQ Tuban dan Provinsi Jawa Timur dalam rangka menyusun program pembinaan kafilah Tuban pada MTQ ke-31 Jatim di Jember 2 tahun mendatang. 

Kafilah Kabupaten Tuban akan dipersiapkan dengan lebih baik dan waktu pembinaan yang lebih lama. Bekal materi yang diberikan lebih mendetail sesuai dengan cabang lomba dan peserta yang akan dipertandingkan.  

“Kami juga tengah menjalin komunikasi dengan calon dewan hakim pada MTQ mendatang agar memperoleh bekal referensi yang cukup,” sambungnya. 

Mantan Camat Kenduruan ini menjelaskan kendala yang dihadapi kafilah Tuban, yaitu regenerasi kafilah yang tak optimal. Sebab, terdapat beberapa kafilah yang pada MTQ sebelumnya meraih terbaik I tidak bisa lagi diterjunkan karena batasan usia. Sedangkan kafilah muda sebagai penggantinya masih kurang percaya diri sehingga belum bisa memberikan hasil terbaik. 

“Ini menjadi pengalaman yang berharga, terutama bagi kafilah Tuban yang masih muda,” tuturnya. 

Di samping itu, ada beberapa kafilah Tuban yang direkrut kabupaten/kota lain sehingga tidak bisa berjuang atas nama Kabupaten Tuban. Hal tersebut akan disikapi dengan menjalin komunikasi dengan pihak terkait agar mau kembali membela Kabupaten Tuban. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus