Foto : Sekda Tuban saat sematkan tanda peserta pelatihan di BLK Tuban. (chusnul)

Pelatihan Berbasis Kompetensi, Sekda : Kita Persiapkan SDM Lokal Sesuai Kebutuhan Industri

Tubankab - Sedikitnya 128 peserta mengikuti pelatihan berbasis kompetensi yang dilaksanakan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban, di aula BLK setempat, Kamis (08/05).

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Tuban, perwakilan Disnaker Provinsi Jatim, Plt. Kepala Disnakerin Tuban, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tuban dan beberapa stakeholder terkait.

Sekda Tuban, Budi Wiyana usai membuka kegiatan menyampaikan, pelatihan angkatan II tahun ini merupakan program yang selaras dengan yang dicanangkan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky.

"Ini merupakan peningkatan kompetensi bagi SDM persiapan penyerapan tenaga kerja di dunia industri maupun membuka lapangan kerja sendiri," ungkap Sekda.

Harapannya, Pemkab dapat mengembangkan lebih lanjut dan mendorong perusahaan-perusahaan agar SDM lokal dapat bekerja di dunia industri yang berdiri di Kabupaten Tuban.

"Setelah mereka lulus dan kompeten dalam pelatihan ini tetap akan dikawal Disnakerin, sudah sampai mana, bekerja atau belum," timpal Budi Wiyana.

Dengan begitu, kata Sekda Budi, jika nantinya ada kebutuhan tenaga kerja, Disnakerin akan mendistribusikan ke perusahaan sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

"Kita persiapkan SDM lokal, jika ada kekurangan, maka akan kita berikan pelatihan sesuai kebutuhan," serunya.

Sementara itu, Kepala UPT BLK Tuban, Tri Wahyanto menambahkan, total ada 8 pelatihan, yaitu meliputi Plate Welder SMAW-FCAW 3G UP, Plate Welder FCAW 3G-UP/PF, pemasangan instalasi otomatis listrik industri, teknisi telepon seluler perangkat keras, pengoperasian mesin produksi, teknisi AC residential, tata rias pengantin dan hantaran, serta pembuatan roti kue.

"Masing-masing kejuruan ada 16 peserta, jadi total 128 SDM lokal yang mengikuti," beber Tri.

Ia berpesan, para peserta dapat serius mengikuti pelatihan berbasis kompetensi ini hingga benar-benar dinyatakan kompeten. Sebab dalam pelatihan ini menggunakan metode 70 persen praktik dan 30 persen teori.

"Ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin, sebab masih banyak ratusan calon peserta belum dapat mengikuti pelatihan ini," pesan dia. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus