Caption foto : Kegiatan Konsultasi Daerah Multi Kepentingan dengan Tema Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals ( SDGs) yang responsif gender inklusif dan transformative. (nurul)

Pemerintah Pusat Harus Rangkul Pemda dan LSM untuk Jalankan SDGs

Tubankab - Pemkab Tuban menyelenggarakan kegiatan Konsultasi Daerah Multi Kepentingan dengan Tema Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals ( SDGs) yang responsif gender inklusif dan transformatif di Ruang Setda Lantai 3 Tuban, Kamis (26/07).  

Bekerjasama dengan LSM Kesehatan Perempuan (YKP) Indonesia, acara tersebut bertujuan untuk memberikan pengertian kepada seluruh elemen pembangunan, baik Pemkab hingga LSM Tuban untuk bersama menyukseskan program SDGs.

Ketua YKP Zumrotin dalam sambutannya mengatakan, jika saat ini pemahaman tentang SDGs masih kurang di tataran Pemda atau Pemkot. Ini terjadi akibat kurangnya pemerintah pusat dalam merangkul Pemda atau Pemkot dan LSM untuk bersama menjalankan SDGs. “Ini yang menjadi masalah, padahal, SDGs menjadi tolok ukur pembangunan daerah, jadi Pemda dan Pemkot harus dirangkul, bersama dengan LSM,” jelas Zumrotin.  

Zumrotin menjelaskan, sebelum SDGs, program yang dijalankan adalah Millenium Development Goals ( MDGs) yang diteken pada 2000 berlangsung hingga 2015. “Dalam program ini, progres Indonesia masih belum maksimal, di antaranya dalam hal pengurangan angka kematian ibu dan penyebaran HIV AIDS,” kata Zumrotin.

Ia meneruskan, tahun ini Pemerintah Pusat mulai merangkul Pemda/Pemkot dan LSM untuk bersama menyukseskan SDGs di Indonesia. “Diharapkan, dengan telah adanya komitmen dari daerah, salah satunya Tuban serta LSM, pelaksanaan SDGs dapat berjalan maksimal,” harapnya,

Dalam kesempatan tersebut, wanita yang telah berkecimpung dalam dunia LSM mulai tahun 70-an ini mengimbau kepada LSM Tuban agar tidak hanya memberikan kritikan kepada pemerintah, tetapi juga solusi. Untuk menyukseskan SDGs Pemkab dan LSM harus bekerjasama. Jika LSM hanya memberikan kritikan, tanpa solusi maka akan sia-sia. “Saya berkecimpung di dunia LSM sejak tahun 70-an, dulu saya juga keras sama pemerintah. Tapi, lama-lama saya sadar jika kita tidak boleh mengkritik saja, tetapi juga mengapresiasi jika memang ada hal baik yang dilakukan pemerintah,” tegasnya.  

Menurutnya, jika terjadi kolaborasi yang harmonis antara Pemda dengan LSM, maka semua program daerah akan berhasil. “Kalau semua bekerjasama, saya yakin semua program termasuk SDGs ini akan berjalan dengan baik di setiap daerah, yang nantinya Goals-nya adalah keberhasilan SDGs di Indonesia,” jelentrehnya.

Ia menegaskan, keberadaan LSM di Tuban sangat beragam. Hal tersebut merupakan sinyal baik bagi Tuban untuk membangun kerjasama LSM dengan Pemkab dalam program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs. “Saya senang Tuban punya banyak LSM, ada yang bergerak di bidang lingkungan, sosial, kemiskinan, perempuan dan anak, ini hal yang sangat baik,” tutup Zumrotin.

Selain Wakil Bupati Tuban Noor  Nahar Huseein, Setda Budi Wiyana, dan Kepala Bappeda Mustarika, acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala OPD, semua camat, dan sebagian besar LSM Tuban, di antaranya yang bergerak di bidang lingkungan, kemiskinan, dan perlindungan perempuan dan anak. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus