PEMKAB TEMANGGUNG PUJI PEMKAB TUBAN
- 13 February 2018 12:55
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 598
Tubankab - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menerima kunjungan studi banding dari Pemkab Temanggung, Jawa Tengah, terkait Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (SAKIP) di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Selasa (13/02).
Kepala rombongan Pemkab Temanggung Sigit Purwanto dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Tuban dijadikan rujukan karena telah melakukan lompatan yang luar biasa, di mana kabupaten yang dipimpin oleh Huda-Noor tersebut mampu meraih nilai B setelah sebelumnya hanya mendapat nilai C.
“Padahal untuk meraih B dari C itu harus melewati CC terlebih dahulu. Tetapi ini Tuban sangat luar biasa lompatannya, bisa langsung B,” puji Sigit.
Berangkat dari fakta tersebut, Sigit beserta rombongannya bermaksud “ngangsu kaweruh” kepada Pemkab Tuban, serta ingin mencari tahu kiat-kiat yang dilakukan, sehingga mampu melakukan lompatan yang luar biasa tersebut.
Dikatakan oleh Asisten Aministrasi Setda Temanggung tersebut, Kabupaten Temanggung yang berpenduduk 762.000 jiwa dan terdapat 20 kecamatan, serta 266 desa dan 23 kelurahan tersebut, selama ini hanya mampu meraih nilai SAKIP paling tinggi CC.
Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Tuban Aguk Waluyo Raharjo, SH.Mhum, yang hadir mewakili Pemkab Tuban saat menyambut rombongan dari Temanggung menyatakan, pada dasarnya bupati tidak memasang target nilai SAKIP, justru yang ditekankan yakni menata SAKIP di lingkup Pemkab Tuban dengan indikator dan kriteria.
Sejak 2017 lalu, terang Aguk, Pemkab Tuban meminta untuk didampingi oleh tim dari Biro Organisasi Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) dalam kaitannya meningkatkan SAKIP.
“Kata pak bupati, besok tidak BB, tapi A, padahal warning dari biro organisasi, evaluasi akan maju, dan rekomendasi dari Menpan RB akan lebih berat. Namun, kita tetap harus berupaya maksimal,” lontar Aguk.
Masih pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tuban Siti Umi Hanik menyampaikan, diperolehnya nilai SAKIP B merupakan perjuangan yang cukup berat, karena selama 3 tahun, Tuban selalu mendapat nilai C. Oleh sebab itu, aku Umi, Bappeda terus melakukan upaya guna menaikan nilai SAKIP, di antaranya memberikan desk dan asistensi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Tuban.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana (Ortala) Drs. M.Mahmud, MM berpendapat, selama ini reformasi birokrasi di Pemkab Tuban belumlah optimal berjalan, sehingga, diperlukan dokumentasi dan evaluasi reformasi birokrasi guna menuju ke zona yang lebih tinggi (perbaikan SAKIP).
Tak hanya itu, Ortala juga menjadi pihak yang getol dalam menyerukan pembenahan bagi semua elemen di Pemkab Tuban, serta tak ketinggalan memberikan wawasan baru dengan berbagai jalan, di antaranya sosialisasi dan asistensi.
“Yang selalu kita tekankan kepada teman-teman OPD, ini bukan untuk pribadi, melainkan demi kemajuan pemkab,” tutur Mantan Camat Rengel ini.
Lebih jauh, bapak 3 orang anak ini juga menegaskan, terdapat ketertarikan yang sama antara Bupati Tuban dan Gubernur Jawa Timur dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan, sehingga hal tersebut turut membantu dalam perkembangan Pemkab Tuban. (nanang wibowo/hei)