Foto : Bupati Tuban, H. Fathul Huda (kiri) saat menyerahkan hadiah lomba TPA Award. (tauviq)

Pemkab Tuban Gelar Pengajian dan Seminar Guru TPA, Bupati : Kami Bantu Rp. 25 Juta per TPA

Tubankab - Masih dalam rangkaian kegiatan Hari Jadi Kabupaten Tuban ke-725, Pemkab Tuban, menggelar Pengajian dan Seminar Guru Taman Pendidikan Alquran (TPA) se-Kabupaten Tuban, Rabu (14/11).

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kridho Manunggal Tuban ini, dihadiri 7.072 guru TPA serta perwakilan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tuban. Selain itu, juga terdapat penyerahan hadiah lomba TPA Award dan penandatanganan prasasti pembangunan TPA Al Muhajirin, Desa Kowang, Kecamatan Semanding oleh Bupati Tuban, H. Fathul Huda.

Dalam kegiatan ini, juga diisi tausyiah agama sekaligus penyampaian materi seminar oleh KH. Abdul Qoyyum Mansur (Gus Qoyyum) dari Lasem-Rembang, serta undian doorprize kepada peserta.

Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuh tahun yang lalu, tepatnya sebelum melakukan kebijakan-kebijakan, pihaknya turun langsung ke desa-desa untuk melakukan kegiatan Safari Jumat. Dalam kegiatan tersebut, bupati sempat mengamati kegiatan salat Jumat yang merupakan representasi orang yang melakukan salat. Dari rangkaian acara tersebut, kemudian bupati membandingkan jumlah penduduk Tuban dengan jumlah perkiraan warga yang melakukan salat Jumat. “Ternyata yang salat tidak ada 50 persen dari penduduk Tuban yang kurang lebih 99 persen mayoritas beragama Islam,” terang bupati.

Bupati mengaku prihatin atas fakta tersebut, yang tidak berbanding lurus dengan visi misi Kabupaten Tuban untuk membangun masyarakat yang religi dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan.

Oleh sebab itu, disampaikan bupati, tidak ada jalan lain untuk memangkas fakta tersebut, kecuali dengan menggembleng dan mendidik anak-anak serta para remaja agar bisa paham Alquran. “Setidaknya bisa salat,” jelas bupati.

Kemudian, ujar bupati, dari gagasan tersebut, ditindaklanjuti dengan kebijakan agar semua anak yang ingin masuk sekolah pada jenjang berikutnya, harus mempunyai ijazah TPA. “Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, sekarang semua siswa yang akan masuk SMP harus mempunyai ijazah TPA, sehingga yang ngaji sekarang banyak,” ungkap bupati.

Bupati juga menyampaikan bahwa pihaknya juga turun ke desa-desa untuk mengetahui kondisi pengetahuan agama kepada masyarakat yang sudah tua dan miskin.Tenyata, lanjut bupati, terdapat orang tua yang tidak bisa salat, bahkan tidak bisa membaca syahadat.

Untuk mengatasi fakta tersebut, bupati berupaya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tuban, untuk membelajari para orang tua mulai syahadat, doa salat, membaca surat Alfatihah, dan semua bacaan hingga bisa praktik salat. “Itu kan kewajiban kita semua. Maka dari itu, saya sampaikan terima kasih kepada asatid dan asatidah yang telah mendukung program-program kami,” tutur bupati.

Lebih lanjut, ia juga mengaku ingin mempunyai peninggalan terkait program 1.000 TPA. Oleh sebab itu, bupati meminta kepada pengurus/guru TPA  yang sedang membangun madrasah agar segera dilaporkan kepada Pemkab Tuban. “Untuk yang sudah bangun dan pasti akan jadi, minimum akan kami bantu Rp.25 juta per TPA. Kami mohon agar semuanya dapat mendukung program ini,” pungkas bupati. (tauviqurrahman/hei)

comments powered by Disqus