Foto : Kepala Dinkes Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo. (achmad choirudin)

Pemkab Tuban Lacak Varian Baru Covid-19

Tubankab - Pemkab Tuban menanggapi serius terkait adanya warga Bojonegoro yang terdeteksi terinfeksi Covid-19 varian baru dari India atau Delta (B.1.617.2).

Hal tersebut menyusul adanya informasi jika ada asisten rumah tangga (ART)  pasien Covid-19 varian baru dari India di Kabupaten Bojonegoro pulang ke Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban dalam keadaan sakit.

Kepala Dinkes Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo, menyampaikan, saat ini pihaknya masih terus melakukan pelacakan terhadap yang bersangkutan. Sebab, menurut informasi dari Puskesmas, orang tersebut masih ada di rumah dan belum melakukan isolasi mandiri.

“Nantinya kalau orang tersebut ditemukan, kami mau melakukan isolasi di RSUD Ali Mansyur Jatirogo dalam keadaan sakit ataupun tidak,’’ terangnya kepada awak media, Kamis  (17/06).

Sementara itu, untuk mencegah agar masyarakat sekitar tidak terinfeksi Covid-19 varian baru, pihaknya akan melakukan tracing seoptimal mungkin terhadap keluarga ART tersebut. Sebab, Covid-19 varian baru ini sangat berbahaya, baik dari penularan maupun keganasannya.

“Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Tuban berupaya maksimal mencegah agar varian baru Covid-19 dari India atau Delta (B.1.617.2) tidak masuk di wilayah Kabupaten Tuban,’’ tegasnya.

Diketahui, saat ini Covid-19 varian Delta B16172 telah masuk ke Jatim dan ditemukan di Bangkalan dan Bojonegoro. Mutasi jenis Delta merupakan strain asal India, di mana varian tersebut lebih menular dan telah mengalami transmisi lokal.

Bambang menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan agar Covid-19 varian Delta tidak masuk di Tuban adalah dengan tracing secara optimal dan maksimal.

Ia menyebutkan, jika ditemukan kecurigaan penularan, maka akan langsung dilakukan pencarian dan tracing kontak hingga di lingkup keluarga yang dicurigai. Tracing akan dilakukan lebih maksimal dibandingkan sebelumnya.

Dijelaskan Bambang, Covid-19 varian Delta ini lebih berbahaya dibandingkan sebelumnya. Penularan bisa lebih cepat dan lebih mematikan. Hal tersebut terlihat dari jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 Delta di Bangkalan dan Demak yang meningkat. (achmad choirudin/hei)

Sumber : Pradya Suara

comments powered by Disqus