Pendapat Seorang Difabel Soal Vaksinasi HPV
- 24 July 2024 11:08
- Yolency
- Umum,
- 233
Tubankab – Pada peringatan Hari Anak Nasional tahun 2024, Pemkab Tuban bersama TP TP PKK Kabupaten Tuban menyelenggarakan vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) gratis bagi anak-anak khususnya perempuan dengan usia di atas 14 tahun. Sebanyak 50 dosis vaksin HPV disediakan PT Biofarma yang mendukung penyelenggaraan kegiatan ini. Lantas, seperti apa pendapat mereka yang tentang vaksinasi HPV ini ?
Kaum Difabel Kabupaten Tuban, Fira Fitri Fitriya menjadi salah satu penerima vaksin HPV kali ini. Ia mengatakan proses vaksinasi tidak menakutkan dan berlangsung cepat. Menurutnya, vaksinasi HPV penting dilakukan untuk meningkatkan kesehatan tubuh. “Kondisi tubuh yang sehat dan terbebas dari berbagai virus dan penyakit menjadi investasi jangka panjang yang mahal harganya,” ungkapnya, Rabu (24/07).
Fira menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Tuban yang telah mengakomodasi kelompok difabel. Ia berharap program serupa dapat terus diselenggarakan sehingga masyarakat bisa memperoleh layanan kesehatan berkualitas dan mudah didapat bahkan tidak dipungut biaya.
Sementara itu, Ndhuk Kabupaten Tuban 2024, Jessica Valentino Vigyx yang juga mengikuti vaksinasi HPV mengaku proses penyuntikan vaksin seperti halnya vaksin lainnya. Ia mengajak remaja putri untuk ikut vaksinasi HPV. Dengan disuntik vaksin HPV akan memberi perlindungan bagi tubuh dari virus HPV. Karena kanker serviks yang disebabkan virus HPV sangat berbahaya. "Jangan takut divaksin demi terwujudnya remaja sehat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua II Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Kabupaten Tuban, Aulia Hany Mustikasari mengatakan remaja putri perlu mendapat edukasi mengenai berbagai ancaman penyakit dan virus yang acap kali menerpa. Dengan memiliki pemahaman yang lengkap akan menciptakan kesadaran diri tentang arti penting menjaga kesehatan. Vaksinasi HPV menjadi ikhtiar PKK Kabupaten Tuban mendukung upaya Pemkab Tuban untuk menciptakan generasi unggul, sehat, dan berprestasi.
“Sehingga mampu menyuarakan ide dan aspirasinya sebagi bukti kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia,” tuturnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia cabang Tuban, dr. A. Syaifuddin Zuhri H.S., SpOG., menyebutkan kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim yang disebabkan virus HPV. Sebanyak 16,8 persen wanita di Indonesia terindikasi mengidap kanker serviks. “Fenomena ini harus menjadi tanda bagi kita lebih peka terhadap bahaya kanker serviks,” terangnya.
Alumnus Fakultas Kedokteran Unair ini menerangkan kanker serviks tidak dapat diketahui secara langsung. Setidaknya memerlukan waktu 3-20 tahun hingga virus tersebut dapat diketahui menjadi kanker serviks. “Kebanyakan pasien datang dalam kondisi sudah stadium lanjut,” ujarnya.
Dokter Zuhri mengajak masyarakat, khususnya perempuan dan remaja putri agar melakukan vaksinasi HPV. Dengan melakukan upaya pencegahan, akan melindungi dan memperkuat tubuh dalam menangkal virus HPV. (m agus h/hei)