PENDIDIKAN USIA DINI PUNYA PERAN STRATEGIS
- 10 May 2017 13:56
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 561
Tubankab - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mempunyai arti dan peran yang sangat strategis. Sebab, PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
“PAUD membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal atau nonformal,’’ terang Wakil Bupati Tuban Ir. Noor Nahar Hussein,M.Si saat membuka acara Seminar Pendidikan Usia Dini dalam rangka Hari Pendidikan Nasional Kabupaten Tuban 2017 di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Rabu (10/05).
Noor menambahkan, para tenaga pendidik memiliki tanggungjawab yang luar biasa. Ini karena mereka harus meletakkan dasar-dasar pendidikan kepada anak-anak, terutama pendidikan yang berkarakter dan berakhlakul karimah.
“Ini penting sekali peran pendidik PAUD. Oleh karena itu, saya minta apa yang diseminarkan ini tidak hanya menjadi pengetahuan kita, tetapi harus bisa diimplementasikan saat kita mendidik anak-anak usia emas,” pinta Noor.
Lebih jauh wakil bupati dua periode ini mengungkapkan, dalam APBD maupun APBN, dana yang disalurkan untuk PAUD, baik untuk pendidik maupun bantuan operasional, lebih dari Rp. 22,4 miliar. Meski dana sebesar itu tidak terlalu besar untuk pendidikan, tetap dianggap sebagai stimulan,” beber Noor panjang lebar.
Masih menurutnya, pendidikan usia dini sangat penting, sehingga apabila terjadi kekeliruan di awal, maka akan sangat sulit sekali dibenahi. Noor menjelaskan, apabila peletakan di dasar pendidkan sudah baik, maka pendidikan selanjutnya akan lebih mudah membentuk karakter yang lebih baik.
“Di Jepang itu pendidikan karakter sangat penting, karena di sana sangat mengedepankan sopan santun. Ini saya minta dapat diterapkan dalam pendidikan anak usia dini di Tuban. Jadi, nantinya mereka bisa meletakkan dirinya dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat,’’ cetus Noor.
Seminar tersebut dihadiri sedikitnya 1.500 peserta yang terdiri dari Himpunan Pendididikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI), Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), dan Ikatan Guru Radlatul Anfal (IGRA).(nng/hei)