Penguatan Kapasitas Tenaga Pendamping, Nurjanah : Angka Kasus Kekerasan Terhadap Anak Cenderung Turun
- 08 November 2018 14:21
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 463
Tubankab - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, P3A) Kabupaten Tuban, menggelar Acara Penguatan Kapasitas Tenaga Pendamping Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tuban. Kegiatan yang berlangsung di Aula Dinsos, P3A Tuban ini, diikuti 40 pendamping P2TP2A yang ada di masing-masing kecamatan, Kamis (08/11).
Kepala Dinsos, P3A Kabupaten Tuban Nurjanah, mengatakan kegiatan ini merupakan wadah saling bertukar informasi, baik dari pihaknya dan narasumber guna menambah wawasan pendamping P2TP2A Tuban. Hal tersebut, dikarenakan dalam menangani masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, diperlukan bekal tertentu untuk menangani kasus-kasus yang terjadi di lapangan, tepatnya di masing-masing kecamatan.
Nurjanah melanjutkan, saat ini baru terdapat dua pendamping P2TP2A di setiap kecamatan. Ke depan ia mengharapkan agar P2TP2A ini nantinya juga ada di setiap kecamatan. Sehingga, masih terangnya, nantinya akan terdapat pendamping P2TP2A di setiap desa. “Alhamdulillah, mereka aktif melaporkan dan ikut menangani jika ada kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ungkapnya.
Hingga September kemarin, dijelaskannya, jumlah kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tuban, menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni dalam hitungan jumlah kasus flukuatif, di 2013 sebanyak 74 kasus, 2014 sebanyak 115 kasus, 2015 sebanyak 81 kasus, 2016 sebanyak 98 kasus, 2017 sebanyak 85 kasus, dan di 2018 hingga September ini, ditemukan sebanyak 48 kasus. “25 kekerasan terhadap perempuan dan 23 terhadap anak,” jelas mantan Camat Jatirogo tersebut.
Walaupun pelaporan jumlah kasus tersebut baru sampai September, ia berharap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Tuban tidak bertambah. Penurunan ini, lanjut Nurjanah, juga dikarenakan kinerja dari pendamping P2TP2A yang ada di kecamatan. “Mudah-mudahan ke depan bisa menurun lagi, tidak hanya angka, tapi betul-betul realitas penurunannya,” tutup Nurjanah.(tauviqurrahman/hei).