Pengukuhan Tim Eko-Tren OPOP, Gubernur Jatim : Ini adalah Kekuatan Ekosistem Ekonomi Pesantren
- 17 April 2025 14:23
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 123
Tubankab - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan 16 anggota Tim Penguatan dan Pengembangan Eko-Tren OPOP Jatim masa bakti 2025–2030 di Harris Hotel & Conventions Gubeng Surabaya, Rabu (16/04). Pengukuhan ini berdasarkan SK Gubernur Nomor 100.3.3.1/250/013/2025 tertanggal 16 April 2025.
“Ini adalah struktur kepengurusan baru untuk membangun penguatan dan pengembangan Eko-Tren OPOP di Jawa Timur,” ujar Khofifah.
Ia menyampaikan optimisme bahwa tim baru ini akan memperkuat ekosistem ekonomi pesantren di provinsi tersebut.
Program Eko-Tren OPOP dibangun di atas tiga pilar utama: Santripreneur, Pesantrenpreneur, dan Sociopreneur. “InsyaAllah masa depan Eko-Tren OPOP semakin kuat, meluas, dan memberikan kemanfaatan besar,” tambahnya.
Program ini juga menjadi salah satu prioritas Pemprov Jatim dalam mewujudkan pesantren yang mandiri secara ekonomi.
“Masyarakat yang sejahtera adalah visi kita, termasuk masyarakat di lingkungan pesantren,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Khofifah juga menyoroti posisi Indonesia dalam peta ekonomi dan keuangan syariah global yang kini berada di peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi. “Ini sangat membanggakan sekaligus menjadi tantangan bagi kita,” katanya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen produk halal, bukan hanya konsumen. “Kita harus berevolusi menjadi produsen produk halal,” ujarnya.
Jawa Timur disebutnya memiliki kekuatan besar dalam ekonomi pesantren, dengan lebih dari 5.000 pondok, hampir sejuta santri, serta 808 koperasi pondok pesantren aktif. Selain itu, jumlah produk bersertifikat halal dari Jatim mencapai lebih dari 26.000 item—tertinggi di Indonesia. “Ini adalah kekuatan ekosistem ekonomi pesantren,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam skema hexahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, lembaga keuangan, dan media. Beberapa bentuk kolaborasi yang telah berjalan antara lain sertifikasi produk bersama BI Kanwil Jatim, Samsat OPOP, serta Kartu Santri OPOP Jatim bersama Bank Jatim Syariah.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah menerima sertifikat merek Eko-Tren OPOP Jatim dari Kanwil Kemenkumham Jatim. “HAKI-nya sudah selesai hari ini. Sertifikat merek ini akan memperkuat ekosistem dan legalitas produk kita,” ujarnya.
Ia berharap keberadaan merek resmi ini akan mendukung produktivitas dan daya saing produk pesantren, termasuk untuk ekspor. “Artinya, kita sudah punya brand yang absah,” tambahnya.
Gubernur Khofifah mengakhiri dengan apresiasi terhadap semua pihak yang telah mendukung penguatan ekonomi berbasis pesantren. “Terima kasih atas dukungan luar biasa dari perguruan tinggi dan instansi vertikal. Ini kerja besar yang harus kita lanjutkan bersama,” pungkasnya. (*/dadang bs/hei)