PENUTUPAN PELATIHAN TENAGA TERLATIH, NUR JANAH: TUGAS SOSIAL JAUH DARI FINANSIAL

Tubankab - Sebanyak 40 peserta perwakilan dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban, mengikuti acara Penutupan Pelatihan Tenaga Terlatih, Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Tuban, Kamis (22/03).

Kegiatan pelatihan tersebut dalam rangka fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2TP2A) yang telah usai dilaksanakan selama 3 hari, mulai dari 20 hingga 22 Maret 2018 bertempat di Gang Resto, Jalan Pramuka Tuban.

Hj. Nur Jannah, SH, MM. Kepala Dinsos P3A Kabupaten Tuban dalam sambutan penutupan acara menyampaikan, pihaknya merasa senang dan bangga melihat antusias dari peserta yang luar biasa dari awal hingga akhir kegiatan.

Pejabat yang baru pulang dari menjalankan ibadah umroh ini mengaku, permasalahan tentang kekerasan terhadap perempuan di Tuban cukup banyak, untuk mengatasinya pihaknya mengaku butuh bantuan tenaga, karena tenaga dari Dinsos sangat terbatas. Oleh karena itu, peran dari P2TP2A yang ada di masing-masing kecamatan sangat dibutuhkan kerjasamanya sebagai kepanjangan tangan dari Dinsos P3A.

Dia berharap P2TP2A ikut menangani permasalahan-permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Sebab, permasalahan ini termasuk permasalahan sosial, lebih khususnya tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Mantan Camat Kerek ini menerangkan, banyak permasalahan kekerasan terhadap perempuan yang sering tidak muncul, karena sebagian masyarakat beranggapan bahwa permasalahan itu adalah aib keluarga. Sehingga, pihak keluarga cenderung untuk menutupi.

Hal inilah menurutnya, yang menjadi kendala untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga, keberadaan P2TP2A perlu disosialisasikan di masyarakat melalui pertemuan PKK, jemaah tahlil, atau konferensi kepala desa.

Sehingga, ke depan pihaknya berharap, keberadaan peran “paralegal” P2TP2A di daerah mampu mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik itu kekerasan fisik atau seksual, minimal bisa meminimalisir. Sebab, kalau menghilangkan sangatlah sulit.

“Tugas sosial seperti ini jauh dari finansial, namun bisa menjadi tabungan ketika di akhirat, yang terpenting ikhlas membantu, melaksanakan, dan memfasilitasi permasalahan sosial sebagai panggilan jiwa.(chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus