Foto : Kegiatan Pendawa Lima dan Santre General dalam rangka penanganan stunting. (ist)

Percepat Penurunan Angka Stunting, Pemkab Tuban Lakukan Hal Ini

Tubankab - Dalam rangka menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Tuban, Pemkab Tuban terus berupaya melakukan dan membentuk gerakan, salah satunya pelaksanaan Desa Emas bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bersama 19 perguruan tinggi lainnya di Jawa Timur yang tergabung dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting. Pelaksanaan Desa Emas itu sebagai intervensi hulu dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban, Rukmini, S.K.M., M.M., mengungkapkan, awalnya sasaran Desa Emas meliputi 10 desa, yakni 5 desa di Kecamatan Singgahan, yaitu Desa Tingkis, Tanjungrejo, Lajokidul, Kedungjambe, dan Saringembat. Selanjutnya 5 lainnya adalah Desa Ngino dan Prunggahan Wetan di Kecamatan Semanding, Desa Nguruan dan Mojoagung di Kecamatan Soko, serta Desa Sumberejo di Kecamatan Widang.  Namun, setelah mengikuti situasi dan kondisi sasaran yang akan dilakukan intervensi, terdapat perubahan sasaran Desa Emas.

“Sasaran Desa Emas ada perubahan karena mengikuti situasi dan kondisi sasaran yang akan dilakukan intervensi. Desa yang diganti adalah Desa Sumberjo Kecamatan Widang dan Desa Nguruhan Kecamatan Soko. Desa penggantinya, yakni Desa Bejagung, Kecamatan Semanding dan Desa Simo, Kecamatan Soko,” tandasnya.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan Mimin, sapaan akrabnya, intervensi hulu dalam percepatan stunting meliputi Pencegahan Nikah Dini Lewat Alim Ulama (Pendawa Lima), Santri Remaja Generasi Alfa (Santre General), Layanan Terpadu Pranikah (Laduni), Konselor Gizi Madani, Gerakan Merencanakan KB Pasca-Persalinan (Gemerlap Pascalin), Aquaponik Emas, dan Teknologi Penyediaan Air Siap Minum (Techno Water).

Dikatakan, kegiatan pencegahan pernikahan dini yang dilaksanakan melalui kegiatan Pendawa Lima dan Santre General melibatkan pondok pesantren. Kegiatan pencegahan ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 Oktober 2023 lalu.

Lebih lanjut, dalam rangka menurunkan kasus stunting di Kabupaten Tuban, perlu upaya penanganan sejak dini. Dimulai dari remaja dan dilanjutkan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pemberian suplemen bagi calon pengantin (catin) dan ibu hamil (bumil) untuk meningkatkan status gizi sebelum hamil dan melahirkan. Untuk itu, pihaknya telah melaksanakan Sosialisasi Pemberian Multi Mikro Suplemen (MMS) pada 30 Oktober 2023 di Aula Aster Dinkes P2KB Kabupaten Tuban.

Kemudian, pada tanggal 31 Oktober 2023, diselenggarakan kegiatan Laduni di Balai Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding dengan menghadirkan catin dan bumil dari Desa Prunggahan Wetan, Bejagung, dan Ngino. Adapun, pada tanggal 1 November 2023, kegiatan yang sama dihelat di Balai Desa Mojoagung dengan menghadirkan catin dan bumil dari Desa Mojoagung dan Simo.

Mimin menambahkan, pada 8 November 2023, juga akan dilaksanakan kegiatan Konselor Gizi Madani dengan mengundang 50 orang Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tingkat kabupaten. TPK tersebut terdiri dari tiga unsur, yaitu bidan atau tenaga kesehatan, Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan kader KB.

Kegiatan lainnya adalah Gemerlap Pascalin yang akan digelar pada 14 November 2023 di Desa Singgahan, Kecamatan Singgahan. Sasaran kegiatan ini adalah 50 bumil dari lima desa di Kecamatan Singgahan, yakni Desa Tingkis, Tanjungrejo, Lajokidul, Kedungjambe, dan Saringembat.

Sementara itu, Mimin menyebutkan, dua kegiatan lainnya adalah kombinasi budidaya sayur dan ikan melalui Aquaponik Emas dan Techno Water. 

“Untuk kegiatan Aquaponik Emas yang akan dilaksanakan di Desa Bejagung, Prunggahan Wetan, dan Ngino di Kecamatan Semanding, peralatannya sudah dikirim. Sedangkan, kegiatan Techno Water belum ada jadwal,” pungkasnya. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus