Peringati Hari Penglihatan Sedunia 2022, Dinkes dan Yayasan Paramitra Gelar Talkshow
- 29 December 2022 15:16
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 449
Tubankab - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban bersama Yayasan Paramitra Jawa Timur menggelar talkshow dan berbagai lomba pada Puncak Peringatan Hari Penglihatan Sedunia 2022, di ruang RH Ronggolawe Lantai 3 Setda Tuban, Kamis (29/12).
Kepala Dinkes P2KB Tuban, Bambang Priyo Utomo menyampaikan, kegiatan memperingati Hari Penglihatan Sedunia semestinya dilaksanakan pada Oktober silam, namun banyaknya agenda sehingga baru bisa dilakukan hari ini.
“Kita gabung dengan talkshow bersama beberapa desa yang menjadi proyek program kesehatan mata di Kabupaten Tuban," ungkapnya.
Bambang menjelaskan, saat ini di Kabupaten Tuban sudah ada 7 desa yang menjadi pilot project desa penglihatan mata yang tersebar di beberapa kecamatan.
"Programnya banyak, di antaranya pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kacamata gratis, operasi katarak dan banyak lagi lainnya yang sangat bermanfaat di masyarakat," tegas Bambang.
Ia menyampaikan, selama 5 tahun terakhir kerja sama berbagai kegiatan dengan Yayasan Paramitra berjalan lancar.
"Terutama operasi katarak yang menyasar masyarakat kurang mampu yang belum terkover BPJS Kesehatan, dan biaya ditanggung oleh Paramitra ini," ia menandaskan.
Sehingga dipastikan oleh Kadinkes P2KB Tuban, Pemda sangat beruntung sekali memperoleh program kerja sama dengan Yayasan Paramitra ini.
"Harapannya ke depan kerja sama ini bisa terus berlangsung dan jangan berhenti di sini karena sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," harap Bambang.
Sementara itu, Direktur Yayasan Paramitra Jawa Timur, Asiah Sugianti menambahkan peringatan ini digabung dengan talkshow yang mengangkat tema partisipasi masyarakat.
"Sebab partisipasi masyarakat ketika kuat, maka akan menjamin keberlanjutan program," terangnya.
Masih menurut Asiah, selain talkshow juga ada lomba yel-yel kader, lomba edukasi di sekolah, dan lomba inovasi untuk desa sehat mata.
"Kerja sama ini memang lead-nya adalah Dinkes, namun kita juga kerja sama dengan Dinsos, Disdik dan Kemenag," tuturnya.
Sebab, Yayasan Paramitra ada 2 program yakni program katarak di masyarakat dan program edukasi serta sosialisasi yang menyasar pelajar SMP dan MTs.
"Sejak 2019 sedikitnya 900 bantuan kacamata gratis telah kita berikan kepada masyarakat di Kabupaten Tuban dengan harga kisaran Rp150 ribu hingga Rp 400 ribu," rinci Asiah.
Selain itu, untuk operasi katarak gratis pihaknya memang mendorong masyarakat yang kurang mampu yang tidak memilik BPJS Kesehatan.
"Untuk Baksos operasi katarak kita link-kan dengan RSNU, RSUD dr R. Koesma dengan jumlah pasien sedikitnya 1.000 orang," imbuhnya.
Ia berpesan kepada masyarakat, untuk tidak takut operasi, karena sudah banyak testimoni. Katarak itu adalah gangguan penglihatan yang bisa segera disembuhkan.
"Menurut dokter spesialis mata operasi katarak itu hanya sebentar, disedot bagian putih-putihnya hanya sekitar 6 menit," jlentrehnya.
Tapi menurutnya, masyarakat sering bandel pascaoperasi katarak tidak menaati aturan. Dan itulah yang sering menyebabkan infeksi. Padahal harus sering diberi obat tetes agar tidak infeksi. (chusnul huda/hei)