Foto : Kepala Kemenag Tuban Drs. Sahid, MM saat berikan sambutan pada acara peringatan Isra Miraj di Kantor Kemenag Tuban. (chusnul)

Peringati Isra Mikraj, Kemenag Tuban Serukan Teladani Kartini

Tubankab - Kementerian Agama (Kemenag) dan pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tuban menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Kartini di Asrama Haji, Selasa (16/04).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh pejabat, ASN, pengurus DWP dan anggota sekitar 300 orang di lingkungan kantor Kemenag Kabupaten Tuban. Beda dari biasanya, untuk menyemarakkan peringatan itu, seluruh undangan berpakaian kebaya untuk ibu dan beskap atau pun batik berblangkon untuk bapak.

"Kami memperingati Isra Mikraj sekaligus Hari Kartini. Tujuannya, supaya para pejabat, ASN dan anggota DWP mendapat ilmu tentang keislaman, sekaligus tentang kecintaan terhadap bangsa dan budaya asli Indonesia," kata Kepala Kemenag Tuban Drs. Sahid, MM.

Menurutnya, kegiatan ini sudah lama digagas, namun baru bisa terealisasi sekarang. Sahid berharap ke depan kalau ada kesempatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) akan istikamah mengundang dai untuk memberikan siraman rohani.

"Meski kita sering memberikan siraman rohani kepada khayalak, kita juga perlu diberikan siraman rohani," imbuhnya.

Disampaikan lebih lanjut olehnya, perlu meneladani Ibu Kartini yang usianya tidak panjang, sekitar 25 tahun, sudah meninggal. Sehingga, di era Bung Karno diberikan penganugerahan sebagai Pahlawan Nasional.

"Kartini tidak pernah meninggalkan kodratnya sebagai wanita, beliau pandai memasak untuk keluarganya, selain itu beliau juga sangat rajin menulis surat untuk sahabatnya yang ada di Belanda, sehingga bisa menghasilkan karya buku ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’," tambah pria dua putra ini.

Sementara itu Nyai Hj. Nurusyamsiah dari Semarang dalam hikmah ceramah Isra Mikraj menyampaikan bahwa melaksanakan salat itu tidak dilakukan dengan paksaan, harus dilakukan dengan ikhlas, selain itu salat juga mengajari kita untuk disiplin.

Disampaikan pula, salat merupakan kunci kesuksesan para tokoh Islam, seperti Muhammad al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel.

Selanjutnya, ajaran salat dalam penerapan kehidupan sebagai ASN diwajibkan untuk bekerja dengan ikhlas dan disiplin. Peringatan Isra Mikraj dalam rangka menjemput apa yang menjadi kewajiban umat Muslim, yaitu perintah salat.  

"Yang menjadi kewajiban kita adalah salat lima waktu. Semoga kewajiban kita salat lima waktu akan selalu kita tunaikan. Karena jika salatnya bagus, maka Insya Allah pekerjaannya juga akan bagus. Karena di dalam salat kita selalu berdoa dan ingin menjadi yang lebih baik," jelas alumnus Al Hidayah Lasem, Jawa Tengah ini.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan pemberian kenang-kenangan kepada Drs Harun Kepala Tata Usaha (KTU) MAN 1 Tuban yang telah memasuki masa purnatugas. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus