Perkuat Gerakan Pembudayaan Baca, Dispersip Tuban Gelar Bimtek Literasi Informasi
- 20 May 2025 13:57
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 16
Tubankab – Guna memperkuat Gerakan Pembudayaan Membaca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Tuban menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Literasi Informasi di Auditorium Perpusda Kabupaten Tuban, Selasa (20/05).
Bimtek ini diikuti 50 peserta yang terdiri atas pustakawan, petugas perpustakaan, guru, dan pegiat literasi dari berbagai institusi pendidikan dan komunitas literasi di Kabupaten Tuban. Mereka merupakan aktor aktif dalam gerakan literasi masyarakat. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas peserta dalam mencari, mengevaluasi, mengelola, dan memanfaatkan informasi secara tepat, etis, dan produktif.
Plt. Kepala Dispersip Tuban, Abdul Rakhmat, secara resmi membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa literasi informasi merupakan salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki di era digital. Menurutnya, kemampuan mengelola informasi secara tepat tidak hanya berperan dalam proses pengambilan keputusan, tetapi juga penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, membangun pemahaman terhadap berbagai isu strategis, dan mendukung pengembangan potensi diri secara berkelanjutan.
“Melalui bimtek ini, peserta diharapkan mampu memahami konsep literasi informasi secara mendalam, serta mengasah keterampilan, mencari, mengevaluasi, dan mengorganisir informasi secara efisien dan etis. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi forum yang mendorong peserta untuk berjejaring, bertukar wawasan, dan saling menginspirasi satu sama lain,” ungkapnya.
Adapun sebagai rangkaian kegiatan, bimtek ini menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman yang telah lama berkecimpung dalam bidang literasi dan pengembangan perpustakaan. Mereka adalah Rotmianto Mohamad, seorang penulis dan ASN pustakawan dari Magetan yang dikenal luas sebagai Esais Terbaik IPLN 2021; Bambang Prakoso, dosen Ilmu Perpustakaan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya; serta Kumaidi, akademisi dari Unirow Tuban yang juga aktif sebagai pegiat literasi.
Para narasumber memaparkan materi secara mendalam dan interaktif, membahas berbagai upaya penggerakan literasi di tengah masyarakat. Mereka menekankan pentingnya membangun kebiasaan membaca secara konsisten, yang kemudian dilanjutkan dengan keterampilan menulis sebagai bentuk ekspresi dan pemanfaatan informasi
Melalui kegiatan ini, Dispersip Tuban berharap lahirnya komunitas literasi yang tidak hanya memahami pentingnya informasi, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing. (yavid rp/hei)
