PERPUSTAKAAN SEKOLAH HARUS BERBASIS ITE
- 21 February 2017 13:42
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 636
Tubankab - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban terus melakukan inovasi dan terobosan guna menghidupkan perpustakaan-perpustakaan di Kabupaten Tuban, khususnya di sekolah-sekolah yang ada.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan pada Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Tuban Dra. Sri Wagitin, saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan Bimbingan dan Teknis Otomasi Perpustakaan Sekolah yang digagas oleh pihaknya di Perpusda Kabupaten Tuban, Selasa (210/2).
Kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari tersebut (21-22 Februari), lanjut Sri, dilatarbelakangi pengelolaan perpustakaan sekolah yang masih manual. Ke depannya seluruh perpustakaan sekolah di Tuban harus berbasis ITE, karena zaman sudah berubah ke era online.
“Kita ingin mengajak perpustakaan-perpustakaan yang tidur untuk bangun kembali dan sesuai standar yang distandarkan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Selama 16 hari kita sudah door to door untuk instalisasi program di sekolah-sekolah, ” beber Sri.
Lulusan Institut Kejuruan Ilmu Pendidikan (sekarang Universitas PGRI Rongolawe) Tuban ini menambahkan, kegiatan ini diikuti oleh 56 sekolah SD-SMP negeri dan swasta, dan kegiatan terfokus di Kecamatan Tuban sebagai plan project untuk pelaksanaan otomasi pengelolaaan perpustakaan sekolah, dan menargetkan 50 sekolah yang sudah harus terotomasi di tahun ini.
Seperti diketahui, perpustakaan ada beberapa macam, perpustakaan umum, sekolah, masyarakat, dan ke depan akan ada perpustakaan pesantren. Senada dengan Sekretaris Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tuban Imam Sutrisno yang memberikan statement sehari sebelumnya bahwa kendala yang mengganjal inovasi dan terobosan yang digagas adalah keterbatasan dana serta SDM.
“Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tuban memang mendapat suntikan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sekitar 5 persen setiap tahunnya, namun jumlah SDM yang sedikit juga menjadi kendala. Kita hanya ada 1 kabid dan 1 kasi serta tenaga non PNS, pemateri Bimtek kali ini pun kita ambil dari tenaga non PNS yang ahli pustaka dan ITE, ” pungkas Sri. (nng/hei)