PRESIDEN IKUT MENANAM, INDONESIA PECAHKAN REKOR DUNIA
- 28 November 2016 16:59
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 524
Tubankab - Penanaman sebanyak 238 ribu batang pohon, dengan jumlah luas tanam mencapai 23 hektare di Desa Sumurgeneng dan Tasikharjo, Kecamamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (28/11) siang, berhasil memecahkan Guinness Book of World Record atau rekor dunia.
Penananam pohon dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BNM) 2016 tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan diikuti 5.500 peserta, terdiri dari petani setempat, para pelajar, serta mahasiswa, pramuka dan anggota Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh).
Rekor dunia tersebut sebelumnya pernah diraih oleh Filipina, dengan jumlah tanam sebanyak 223 batang pohon. Sedangkan, penanaman hari ini, berhasil mengungguli dengan jumlah tanam sebanyak 238.716 batang pohon, dalam waktu 60 menit.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indoensia, Siti Nurbaya mengatakan, peringatan HMPI dan BNM diadakan setiap tahun, untuk menjaga momentum dan semangat dalam upaya memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan dengan keberadaan pohon.
Terkait dengan pemecahan rekor dunia, Nurbaya menjelaskan, upaya tersebut sebagai bentuk refreksi dari komitmen Indonesia kepada dunia, bahwa Indonesia sebagaimana ditegaskan komitmennya oleh Presiden Joko Widodo, serta ditunjuknya Indonesia oleh Internasional dalam Paris Agreement the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Indonesia sebagai garda terdepan dalam upaya deforestasi dan degradasi hutan serta lahan reduksi, dalam agenda pencegahan emisi, deforestasi dan degradasi di Paris Agreement. Untuk itu, kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia harus terus dijaga.
“Penilaian Guinness Book of Wold Record akan memperkuat pengakuan dunia terhadap Indonesia terkait dengan komitmen tersebut,’’ terang Nurbaya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya menegaskan, kegiatan penanaman pohon dalam rangka memperingati HTPI dan BMN ini akan dikawal hingga satu tahun kedepan. Jika berhasil, ujar Jokowi, akan memberikan manfaat terhadap lingkungan serta dampak ekonomi kepada masyarakat.
“Program tersebut akan diadaptasi di provinsi lainnya,’’ ungkap Jokowi.
Presiden menambahkan, tema peringatan HMPI dan BMN adalah Pohon dan Hutan Rakyat untuk Kehidupan Kesejahteraan dan Sumber Devisa Negara dimaksudkan, menanam pohon harus jelas dan nyata. Menamam pohon harus memberikan manfaat untuk rakyat, tidak hanya untuk lingkungan.
“Kegiatan ini harus bisa membuat peningkatan produktivitas ekonomi rakyat lewat koperasi,’’ harapnya.
Presiden juga mengapresiasi semua pihak yang telah membuat kegiatan tersebut bisa terwujud dan dapat meraih rekor dunia. (mil/hei)