PRESIDEN TINJAU PROYEK DRAINASE, JOKOWI : DANA DESA UNTUK PEMERATAAN EKONOMI
- 28 November 2016 20:18
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 435
Tubankab - Di sela-sela agenda kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Tuban dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BNM) 2016 yang bertempat di Desa Tasikharjo dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Senin (28/11) siang, Presiden Jokowi menyempatkan diri meninjau pelaksanaan pembangunan proyek saluran drainase (plengsengan) di Desa Sumurgeneng yang menggunakan dana desa (DD).
Kedatangan Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sanjoyo bersama Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Tuban H. Fathul Huda dan Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si mendapat sambutan antusias dari masyarakat Desa Sumurgeneng yang ingin melihat langsung orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Presiden Jokowi dalam keterangan persnya kepada reporter tubankab.go.id menyampaikan, dari sempling beberapa desa yang sudah dikunjunginya di seluruh Indonesia, menurut presiden sudah bagus sekali, dan tepat sasaran. Penggunaan DD, menurutnya, untuk mengejar perputaran efek uang di desa, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari DD untuk pemerataan ekonomi.
Dikatakannya, DD untuk Desa Sumurgeneng yang mencapai Rp.1 miliar pemanfaatannya sudah tepat. Dana tersebut Rp. 600 juta dari pemerintah pusat, dan Rp.400 juta dari provinsi dan kabupaten untuk operasional desa. Dana senilai Rp. 600 juta tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
“Pembangunannya untuk hal-hal kecil, misal untuk pengerasan jalan, pembuatan saluran air. Meski kecil, bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan merupakan kebutuhan masyarakat,” dalihnya.
Sebagai langkah evaluasi keberhasilan DD 2016, Presiden Jokowi mengapresiasi dengan menambah DD tahun 2017. "Tahun depan (2017) sudah Rp 60-an (triliun) dari Rp.47 (triliun) tahun 2016. Tahun depannya sudah kita hitung-hitung. Saya mau lipatgandakan pada 2018," pungkas Jokowi. (nul/hei)