Foto : Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Dinkes Tuban Windu Budiati. (tauviq)

Program Germas Difokuskan Pada Stunting, TBC dan Imunisasi

Tubankab - Dalam rangka meningkatkan kesadaran hidup sehat di masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban, telah melakukan berbagai kegiatan dan sosialisasi untuk menginformasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) kepada lintas sektoral terkait dan masyarakat di Kabupaten Tuban.

Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada Dinkes Tuban Windu Budiati menjelaskan bahwa untuk program Germas di tahun ini, lebih difokuskan soal penurunan stunting (anak pendek), eliminasi Tuberculosis (Tbc), dan cakupan imunisasi. Selain itu, lanjut Windu, pihaknya juga tetap berfokus kepada pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung, dan kencing manis.

“PTM tidak hanya menyerang usia tua, tetapi telah bergeser ke usia muda, dan terjadi di semua kalangan kaya dan miskin, tinggal di kota maupun di desa,” terang Windu kepada reporter tubankab.go.id saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/11).

Ia melanjutkan, kecenderungan kesakitan dan kematian akibat PTM ini menyebabkan beban biaya kesehatan semakin tinggi karena penanganannya membutuhkan biaya yang besar dan memerlukan teknologi tinggi. Biaya untuk pengobatan PTM yang sangat besar dapat menyebabkan defisit Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan kemiskinan (pengeluaran katastropik).

Selain itu, Windu menambahkan, kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh kasus PTM juga menyebabkan hilangnya potensi/modal sumber daya manusia serta menurunnya produktivitas (productivity loss), yang pada akhirnya akan mempengaruhi pembangunan sosial dan ekonomi.

Lebih lanjut, ia mengatakan meningkatnya PTM berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin maju, informasi dan transportasi yang semakin mudah. Faktor risiko penyebab PTM yang terkait dengan berubahnya gaya hidup masyarakat, di antaranya adalah masyarakat kurang beraktivitas fisik, contohnya banyak menghabiskan waktu dengan menonton TV, bermain game dan terlalu lama di depan komputer. “Hal ini dapat menyebabkan faktor risiko kegemukan,” terangnya.

Ditambahkannya, penyebab PTM juga berasal dari pola makan yang berubah, di mana masyarakat saat ini cenderung untuk makan makanan olahan, siap saji, tinggi gula, garam dan lemak. Sehingga, lanjut Windu, berakibat kepada kurangnya makanan yang berserat, seperti buah dan sayur guna memperlancar pencernaan. “Untuk mencegah PTM, masyarakat harus menjaga pola hidupnya, seperti melalui aktivitas fisik, makan sayur dan buah, serta cek kesehatan fisik secara berkala,” ucapnya.

Germas, dikatakannya merupakan salah satu upaya promotif-preventif yang dilakukan melalui pendekatan multi sektor. Selain itu, imbuh Windu, Kelompok Kerja (Pokja) Germas saat ini masih hanya ada di tingkat kabupaten. “Oleh sebab itu, perlu adanya dukungan dan sinergitas antarpihak terkait (lintas sektoral),” ungkapnya.

Terbaru, pada 30 Oktober lalu, pihaknya mengadakan penggalangan organisasi masayarakat (ormas) dan dunia usaha untuk mendukung program Germas ini. “Salah satunya, agar anggaran CSR perusahaan tersebut, dapat disalurkan untuk mendukung kegiatan Germas ini,” ucapnya.

Ke depan diharapkannya, agar Pokja Germas ini juga dapat segera terbentuk di masing-masing kecamatan. Melalui berbagai kegiatan seperti rapat koordinasi dan lain sebagainya, pihaknya akan terus berupaya untuk menyampaikan Germas ini, dan mempercepat pembentukan Pokja Germas di masing-masing kecamatan.

Windu menambahkan, guna memaksimalkan sosialisasi dan memasyarakatkan Germas ini, pada Pameran Dagang dan Pembangunan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Tuban ke-725 sekaligus Hari Kesehatan Nasional ke-54, pihaknya (Dinkes) akan ikut ambil bagian dalam kegiatan yang sedianya akan dilaksanakan pada 27 November – 01 Desember mendatang, di GOR Rangga Jaya Anoraga Tuban.

“Kita akan ambil bagian dengan mengusung tema Germas dengan tiga fokus kegiatan Germas 2018, yaitu pencegahan stunting, eliminasi Tbc, dan imunisasi,” jelasnya.

Ia juga berharap, agar semua lapisan masyarakat dapat melaksanakan Germas untuk mewujudkan masyarakat hidup sehat secara mandiri. “Sehingga, mereka bisa melakukan pola hidup sehat setiap hari,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei)

comments powered by Disqus