Program Kawal Kami antarkan Puskesmas Jenu Raih Predikat WBBM dari KemenPANRB RI
- 11 December 2024 17:32
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 79
Tubankab - Di penghujung tahun 2024, Puskesmas Jenu kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Sebelumnya, Kepala Puskesmas Jenu, dr. Dede Kurniawati berhasil meraih penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Tingkat Nasional tahun 2024. Kali ini, Puskesmas Jenu meraih predikat Wilayah Birokrasi dan Bersih Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) RI. Penghargaan tersebut diterima Kepala Puskesmas Jenu, dr. Dede Kurniawati dari Menteri PANRB, Rini Widyantini, Rabu (11/12) di Hotel Bidakara Jakarta.
Kepala UOBF Puskesmas Jenu, dr. Dede Kurniawati menjelaskan penghargaan tersebut diraih berkat kerja sama tenaga kesehatan, lintas sektoral, dan masyarakat. Selain mengadaptasi teknologi digital dan pengembangan kompetensi pegawai, Puskesmas Jenu mengembangkan berbagai program inovasi pelayanan. Salah satu program yang mengantarkan Puskesmas Jenu meraih predikat WBBM adalah program Kawal Kami.
“Kawal Kami menjadi program yang dikembangkan Puskesmas Jenu untuk memberikan pelayanan yang akuntabel dan bebas dari KKN,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kawal Kami menjadi Program edukasi kepada masyarakat agar tidak memberikan gratifikasi kepada petugas. Sebanyak 329 kader kesehatan di seluruh desa di Kecamatan Jenu dilibatkan pada program Kawal Kami. Dengan demikian publikasi tolak gratifikasi dapat lebih digencarkan.
Dede Kurniawati menjelaskan kegiatan publikasi juga memanfaatkan media sosial dan sosialisasi langsung kepada masyarakat. Salah satunya dengan melakukan siaran keliling ke desa-desa untuk menjelaskan program Kawal Kami. Tujuannya, guna meningkatkan peran serta masyarakat terhadap pencegahan tindak korupsi, kolusi, dan nepotisme. “Masyarakat juga dapat langsung menghubungi call center Kawal Kami pada nomor 0822-4517-4424,” jelasnya.
Dede Kurniawati menjelaskan pembangunan Zona Integritas di Puskesmas Jenu telah berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja. Selain itu, berdampak pada pelayanan kesehatan yang semakin baik, berorientasi pada kepuasan masyarakat. “Juga mewujudkan pelayanan publik yang akuntabel sesuai dengan peraturan,” tandasnya. (m agus h/hei)