PROGRAMKAN PERPUSDA DIGITAL, JOKO : MINAT BACA MASYARAKAT INDONESIA URUTAN 60 DARI 61 NEGARA
- 25 March 2017 07:30
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 411
Tubankab - Selain perpustakaan konvensional (perpustakaan yang berbasis pada koleksi buku-buku), saat ini Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Tuban memprogramkan perpustakaan digital, yakni perpustakaan yang berbasis IT.
“Saat ini, perpusda sudah ada program e-library dan sudah dikembangkan menjadi e-book,” tandas Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Tuban Joko Prijono, SH, M. Hum, saat ditemui wartawan di kantornya, Sabtu (25/03).
Dengan adanya e-library ini, ujar Joko, akan mempermudah para pengunjung maupun pembaca dalam mencari koleksi yang diinginkan, karena hanya dengan meng-klik sudah dapat menemukan posisi di mana koleksi yang ingin dibaca.
Selain itu, menurutnya dengan e-book juga akan lebih mudah lagi, karena pembaca bisa langsung membaca buku langsung dari gadged yang dimiliki. “E-book memang sedikit lebih mudah daripada e-library, namun paling tidak dengan e-library, kita lebih mudah dalam mencari buku di perpustakaan,” jlentrehnya.
Program-program yang dijabarkan oleh kepala dinas kearsipan dan perpustakaan ini tidak hanya dikembangkan di perpusda, namun juga dikembangkan ke sekolah-sekolah, perpustakaan sekolah yang saat ini masih konvensional untuk dilakukan pembinaan dan otomasi perpustakaan.
Joko juga menyampaikan, saat ini sudah ada 6 kecamatan yang berbasis IT, antara lain ; Tuban, Jenu, Jatirogo, Rengel, Kerek, dan Kenduruan, yang memiliki perpustakaan umum kecamatan dan tahun ini akan menyusul 3 kecamatan lagi, antara lain Kecamatan Tambakboyo, Palang, Widang. “Perpustakaan umum kecamatan diharapkan bisa mendekatkan para pembaca agar tidak harus datang ke kabupaten,” terangnya.
Salah satu inovasi yang tergolong baru dari dinas yang digawangi oleh Joko Prijono ini, yakni perpustakaan keliling di ruang publik, seperti alun-alun, car free day. “Ke depannya kita tidak hanya perpustakaan keliling konvensional, melainkan perpustakaan digital juga,” ujar Joko.
Saat ini, minat baca masyarakat Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara. Inilah yang mendasari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Tuban tuntuk terus melakukan inovasi-inovasi, serta sinergis dengan semua pihak agar perpustakaan tergerakkan.
“Kita harapkan semua inovasi dan program dari kita dapat mengena pada sasaran. Perpustakaan ini kan milik rakyat, jadi diharapkan masyarakat bisa menggunakan fasilitas yang ada,” pungkasnya. (nng/hei)