PROMOSIKAN PRODUK UKM DENGAN GERAKAN PENG-ONLINE-AN
- 31 March 2017 14:02
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 578
Tubankab - Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta seluruh stakeholder berusaha memberikan dukungan penuh kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mempromosikan produk-produk UMKM dengan platform digital, salah satunya dengan melakukan kegiatan gerakan peng-online-an 100.000 UMKM.
Rilis tersebut disampaikan Noor Iza, selaku Kabiro Humas Kominfo pusat pada Hari UMKM Online Nasional yang jatuh pada hari ini (31/03). Dia mengatakan ini merupakan saat yang tepat untuk lebih mempromosikan produk-produk industri UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) Indonesia melalui platform digital.
“Gerakan peng-online-an 100.000 UMKM ini bertujuan membantu mewujudkan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan penjualan produk UMKM melalui platform digital yang sekaligus memperingati Hari UMKM Online Nasional,’’ ujar Noor Iza.
Kegiatan ini, kata Noor, memberikan kesempatan kepada UMKM di daerah untuk siap bersaing dan meraih pasar lebih luas dengan bantuan dan difasilitasi oleh pemerintah serta institusi terkait. Pemerintah berkomitmen untuk mengonlinekan 8 juta UMKM sampai tahun 2020 dan diharapkan pada akhir 2018 nanti setidaknya sebanyak 2 juta UMKM sudah go online. Upaya ini menunjukan keberpihakan pemerintah dalam memajukan UMKM di Indonesia selaku salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Manfaat bagi masyarakat dari gerakan peng-online-an 100.000 UMKM, beber Noor, adalah memberikan beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan oleh UMKM yang mengikuti Gerakan 100.000 UMKM Go Online ini antara lain, distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar dalam 1 x 24 jam ; Inkorporasi RKB; transformasi dari unbanked ke banked (financial inclusion) ; serta kesempatan membuat NPWP serentak untuk seluruh pelaku UMKM yang akan dionlinekan.
“Sampai saat, ini inklusi finansial di Indonesia masih belum maksimal. Sekitar 60 persen masyarakat belum memiliki rekening bank, termasuk pelaku UMKM. Selain itu penyaluran KUR juga masih rendah (4 juta UMKM) dibandingkan total UMKM yang ada di Indonesia,’’ terangnya.
Menurutnya, upaya membangun kewirausahaan nasional dengan mengonlinekan 100.000 UMKM serentak akan dilakukan oleh Nurbaya Initiative bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dengan mengerahkan 25.000 karyawan yang dilatih menjadi digital fasilitator untuk membantu pengonlinean UMKM.
Proses pengonlinean, paparnya, dilakukan oleh peserta dengan mendatangi lokasi/tenda registrasi baru UMKM online untuk diperiksa kelengkapan data dan persyaratannya sebelum diproses menjadi UMKM online. Pendaftaran UMKM Go Online juga bisa dilakukan dengan mengisi formulir online di http://umkmonline.id atau dengan mengirim SMS ke nomor 081310018008 dengan format sebagai berikut Nama UMKM, Lokasi, Produk/Service yang ditawarkan.
Sementara itu, Afrizal Rizkillah selaku Ketua Relawan TIK Tuban menyampaikan, manfaat lainnya dari Gerakan Peng-online-an 100.000 UMKM ini, selain mendapat domain (.id) dan hosting gratis, peserta juga dapat memasarkan produk UMKM yang telah dionlinekan di market place terkemuka (Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Elevenia, Blanja).
“Tahun 2016 lalu, sedikitnya ada 130 UMKM Tuban Go Online yang terdiri dari produk makanan ringan, industri kerajinan dan lainnya. Data itu diperoleh saat pelaku UMKM melakukan registrasi pembuatan 1 juta domain gratis dari Kementerian Kominfo,” kata Rizal yang juga pendamping pembuatan website UMKM gratis dari Kominfo Pusat.
Sementara itu, Tjatoer Enggar P, Kabid UMKM Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tuban menambahkan, gerakan pengonlinean 100.000 UMKM Go Online diharapkan mampu mempercepat visi Indonesia menjadi “The Digital Energy of Asia” dengan penekanan pada kekuatan UMKM lokal Tuban yang mampu menjadi pemain di dalamnya.
“Dengan begitu, ke depan pangsa pasar produk lokal Tuban akan lebih cepat dikenal,” cetusnya. (nul/hei)