RAPAT TERBUKA SENAT UNIROW, WABUP : UNIROW HARUS BISA REKRUT 10 PERSEN LULUSAN SLTA
- 23 November 2016 13:41
- Yolency
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 1130
Tubankab - Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban diminta untuk merekrut minimal 10 persen siswa-siswi lulusan SLTA dan yang sederajat di Kabupaten Tuban untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi di kampus tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan Wabup Tuban, Noor Nahar Hussein saat menghadiri Rapat Terbuka Senat Universitas PGRI Ronggolawe Tuban dengan acara Wisuda Sarjana XIII dan Dies Natalis X di Gedung Graha Sandiya, Perumdin PT. Semen Gresik Tuban, Rabu (23/11).
Menurut Wabup, setiap tahunnya tak kurang dari 13 ribu siswa-siswi lulusan SLTA sederajat di Kabupaten Tuban dinyatakan lulus. Sekitar 30–40 persen, mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
“Unirow harus bisa berupaya merekrut paling tidak 10 persennya untuk bisa masuk ke kampusnya dengan konsekuensi, Unirow bisa mengantarkan mahasiswanya menjadi insan-insan yang berguna, berilmu pengetahuan dan teknologi yang mumpuni, moral dan etikanya juga bisa dipertanggung jawabkan,’’ terang Wabup.
Lebih jauh Wabup menjelaskan, Unirow merupakan perguruan tinggi terbesar di Kabupaten Tuban. Ini merupakan aset masyarakat Kabupaten Tuban, dengan besar harapan mampu meningkatkan kualitas, utamanya pendidikan jenjang kuliah.
Unirow, masih kata Wabup, harus selalu berbenah diri ke depannya, memperkuat kapasitasnya dan meningkatkan kualitas output atau lulusan yang diharapkan, sehingga bisa mengisi pembangunan di segala sektor, khususnya yang ada di Bumi Wali.
“Unirow yang berlatar belakang basis kependidikan ini diharapkan terus menumbuh kembangkan jiwa-jiwa kependidikan bagi setiap lulusan atau wisudawan/ti yang hari ini di wisuda,” ungkap Wabup yang juga mantan dosen Unirow Tuban tahun 1987-1997.
Oleh dari itu, sambung Wabup, setiap lulusan Unirow harus memiliki kompetensi pengetahuan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), sehingga memiliki daya saing di era global dan digital yang pertumbuhannya saat ini begitu pesat.
“Kalau tidak bisa menguasai TIK, maka akan ketinggalan seiring masuknya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA),’’ pungkasnya. (nul/hei)