Roda Empat Masih Sering Lewat Jembatan Dam Seng, Petugas Pasang Sepanduk Peringatan dan Pasir di Tengah Jembatan
- 17 January 2024 16:10
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 256
Tubankab - Jembatan Dam Seng telah selesai dibangun dan mulai beroperasi kembali beberapa waktu lalu. Namun, hanya boleh dilewati roda dua saja karena beton jembatan yang belum cukup umur.
Namun, masih banyak pengguna roda empat yang ngeyel dan tetap melintasi jembatan yang berada di Desa Sidoarjo, Kecamatan Senori ini. Padahal sudah ada plang larangan. Kesal akan hal tersebut, Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) meletakan gundukan tanah dan memperbesar ukuran spanduk di tengah jembatan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR PRKP Kabupaten Tuban, Basdi, ST., menegaskan jika roda empat sangat tidak dianjurkan untuk melintas. Hal ini karena kondisi beton yang belum cukup umur. “Belum cukup umur, artinya belum kering maksimal. Jadi memang tidak boleh dulu, sabar satu minggu lagi,” ungkap Basdi kepada reporter Diskominfo-SP saat dihubungi lewat telepon, Rabu (17/01).
Basdi mengimbau agar masyarakat lebih sabar, sebab jika masih dipaksakan dilintasi roda empat, akan berpengaruh pada kekuatan lantai beton jembatan. “Kalau dipaksa bisa jebol, jadi sabar biar kuat dan aman,” ucapnya.
Jembatan Dam Seng di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori menelan anggaran sebanyak Rp1,885 miliar pada APBD tahun 2023. Pengerjaan Jembatan Dam Seng tidak hanya diganti badannya saja. Pengerjaan proyek mencakup pembangunan oprit (timbunan tanah) untuk memperkuat badan jembatan di dua ujung. Juga pembangunan beronjong di dua sisi tebing di bawah jembatan untuk mencegah longsor, serta pembangunan saluran drainase di dua sisi jembatan.
Adapun untuk pembangunan tembok penahan tanah (TPT) Jembatan Senori- Sembung akan dikerjakan di tahun ini. “Jadi sisi TPT-nya dikerjakan APBD 2024,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)