Foto : Masyarakat sedang membersihkan sampah di pesisir pantai saat HPSN. (nurul)

Sampah Popok Bayi Jadi Perhatian Khusus Pemkab, Ini Alasannya

Tubankab - Masalah sampah rumah tangga, utamanya popok bayi menjadi perhatian Pemkab Tuban. Sebab, sifatnya yang susah terurai, Pemkab Tuban menyiapkan program khusus penanganan sampah jenis ini.

Wakil Bupati Tuban saat dikonfirmasi, Jumat (08/03) dalam acara bersih pantai dan penyerahan bak sampah khusus popok bayi, untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) mengatakan, jenis sampah popok bayi sering dibuang di laut atau di sungai, padahal jenis sampah ini sangat sulit untuk diuraikan dan perlu penanganan khusus.

“Jenis sampah ini perlu perhatian tersendiri, sebab kalau sampah gelas plastik atau botol masih ada yang mau mencari dan dijual, tetapi kalau popok bayi, dekat saja tidak mau,” terang Wabup.

Melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tuban, terang Noor, Pemkab telah menyiapkan program pemanfaatan sampah popok bayi untuk media tanam. “Mudah- mudahan ini bisa dilaksanakan dengan baik, dan bisa menjadi salah satu solusi saat ini,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bambang Irawan mengatakan, program tersebut adalah penyediaan drop box khusus sampah popok bayi di sepanjang pesisir pantai Tuban. Nantinya sosialisasi dilakukan melalui masyarakat pesisir, agar masyarakat yang hendak membuang sampah popok bayi di area pantai, akan membuangnya ke tempat yang telah disediakan secara khusus. “Di setiap RT wajib untuk mensosialisasikan ini, sehingga fungsi dari bak sampah itu berjalan, dan pantai juga bersih dari sampah popok,” tegasnya.

Bambang menjelaskan, dua kali sehari sampah tersebut akan diambil oleh petugas dari DLH dan dikirim ke TPA khusus, selanjutnya akan dikelola sebagai media tanam untuk jenis tanaman bunga. “Popok ini akan diangkut dua kali sehari. Selanjutnya akan dikumpulkan dan dijadikan media tanam, karean bisa menyerap air dengan baik, jadi bisa berguna sebagai media tanam,” ungkapnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus