Seminar Aktualisasi Nilai Pancasila, Boedi : Diperlukan Daya Ikat Untuk Bangsa yang Majemuk
- 29 August 2018 20:49
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1224
Tubankab - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Timur menggelar seminar dengan tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Dunia Pendidikan” kerjasama dengan Kantor Kesbangpol Kabupaten Tuban, di Fave Hotel, Rabu (29/08).
Kegiatan yang digelar selama 2 hari tersebut dilaksanakan pada Rabu – Kamis (29-30 Agustus) dengan menghadirkan peserta dari unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kepemudaan, lembaga pendidikan, organisasi mahasiswa dan seluruh Paskibraka Kabupaten Tuban.
Sapto Wibowo, MM selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan, maksud dan tujuan kegiatan tersebut untuk memberikan gambaran kepada peserta terkait situasi dan kondisi saat ini, dan pentingnya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengembangkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, agar dapat diktualisasikan oleh setiap warga negara dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan tersebut, lanjut Sapto, diikuti 200 peserta dengan menghadirkan narasumber dari unsur politisi, akademisi, dan TNI dengan metode penyampaian materi tatap muka, dialog dan tanya jawab. “Diharapkan para peserta bisa proaktif mengikuti kegiatan hingga tuntas agar bisa dimanfaatkan buat diri sendiri dan bisa diamalkan bagi lingkungan masyarakatnya,” harap Sapto.
Sementara itu, Boedi Soekorilanto, Kabid Integrasi Bangsa pada Badan Kesbangpol Provinsi Jatim mewakili Kepala Badan Kesbangpol Jatim, Drs. Jonathan Judyanto, M.MT saat membuka acara mengatakan, ada 4 alasan mengapa nasionalisme generasi milenial dan kebhinnekaan demi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu dilakukan. Pertama, sebut Boedi, saat ini hidup di era internet dan media sosial yang menjadi episode paling mutakhir dari globalisasi.
Kedua, lanjut Boedi, sebagaimana bangsa manapun di dunia, Bangsa Indonesia tak bisa menampik kepastian alamiah berbentuk regenerasi, yang tua menyingkir dan yang muda tampil sebagai penerus atau pelanjut. Ketiga, masih tutur Boedi, generasi baru atau generasi muda yang saat ini tengah tampil ke atas permukaan adalah generasi unik yang tak suka dikendalikan dan diikat identitas kelompok.
“Keempat, Indonesia adalah bangsa besar, penuh kemajemukan dan menghadapi berlapis-lapis masalah yang kompleks, sehingga diperlukan daya ikat untuk membuat bangsa yang majemuk ini tetap terawat eksistensinya. Daya ikat itu adalah paham kebangsaan,” seru Boedi dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu, pihaknya mengajak para ulama dan tokoh agama, tokoh masyarakat, khususnya generasi muda untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Semangat bersatu, berbagi dan berprestasi akan meneguhkan derap langkah kita dalam membawa Indonesia menuju negara maju dan jaya,” tutupnya dalam sambutan.
Di tempat yang sama, Chusnul Yaqin mewakili Kantor Kesbangpol Tuban mengucapkan terima kasih kepada Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Timur yang telah memberikan kepercayaan kepada Kabupaten Tuban untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. “Kegiatan seperti ini sangat penting, dengan tagline Kabupaten Tuban “Bumi Wali The Spirit Of Harmony” sebagi landasan hidup bermasyarakat yang rukun, damai dalam keberagaman,” pungkasnya. (chusnul huda/hei)