Foto : Foto : Datar stok darah di UDD PMI Tuban.

Stok Darah di PMI Tuban Cukup, Tetapi Stok Plasma Konvalesen Habis

Tubankab - Stok darah yang ada di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tuban, sedikit mengalami penurunan dari minggu lalu. Namun, kebutuhan darah masih aman untuk satu minggu ke depan.

Data yang dihimpun di PMI menyebutkan, jumlah total darah yang ada saat ini sekitar 295 kantong dari sebelumnya 388 kantong yang terdiri dari whole blood (WB) atau darah lengkap merah plasma dan sel darah putih 32 kantong, packed red cell (PRC) atau darah merah sebanyak 209 kantong.

Sedangkan untuk ketersediaan stok darah thrombocite yang digunakan untuk demam berdarah saat ini masih kosong. Fresh Frozen Plasma (FFP) atau plasma segar yg dibekukan ada sebanyak 54 kantong.

Seksi Humas dan Rekrutmen Donor UDD PMI Tuban, Sarju Efendi saat dikonfirmasi mengatakan, stok darah yang ada di UDD PMI Tuban sedikit menurun dari minggu lalu, yang merupakan jumlah stok terbanyak selama pandemi Covid-19.

“Meskipun sedikit mengalami penurunan, akan tetapi stok yang ada masih cukup untuk beberapa hari ke depan, atau bahkan mungkin untuk satu minggu ke depan,’’ ujarnya, Jumat (02/07).

Sedangkan, lanjut Sarju, stok plasma konvalesen yang ada UDD PMI telah habis sejak Jumat (11/07) pukul 07.00 WIB dan masih terus krisis sampai dengan saat ini.

Penyebabnya, terang Sarju, karena terus meningkatnya angka kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tuban.

“Tercatat per 02 Juli 2021 pukul 07.00 WIB stok dari seluruh golongan darah telah habis, sementara masih ada sekitar 103 permintaan yang belum terlayani,’’ bebernya.

Sarju menambahkan, permintaan dari rumah sakit sudah antre untuk mendapat plasma konvalesen, seiring dengan angka kasus yang juga semakin naik hari demi hari.

“Saat ini ada sekitar 103 permintaan dari rumah sakit yang belum terlayani, dari golongan darah A sebanyak 29 kantong, B 30 kantong, O 24 kantong, dan AB 20 kantong,’’ tutupnya. (m nahrus s/hei)

Sumber : Radio Pradya Suara

comments powered by Disqus