SUKSES MELALUI BENCHMARKING, INI HARAPAN SEKDA
- 11 April 2016 15:00
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1208
Tubankab - Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si, menuturkan benchmarking adalah proses membandingkan dan mengukur suatu kegiatan organisasi terhadap proses operasi yang terbaik di kelasnya, sebagai inspirasi dalam meningkatkan kinerja organisasi.
“Jadi intisari dari benchmarking ini adalah untuk memungkinkan organisasi dapat membandingkan dengan organisasi kompetitor, dan selanjutnya menjadi alat strategis bagi manajemen untuk meningkatkan kinerjanya,” ungkap Sekda saat menerima kunjungan peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan XCIV, Benchmarking to Best Practice, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pola kemitraan dengan Pemerintah Kabupaten Blitar, di Gedung Korpri Komplek Pendopo Kridho Manunggal Tuban, Senin (11/04).
Menurut Budi, sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan benchmarking ini adalah untuk menentukan kunci atau rahasia sukses dari organisasi di Kabupaten Tuban yang paling unggul dengan indikator keberhasilan. “Benchmarking adalah terjadinya perubahan budaya organisasi yang lebih baik, terjadinya perbaikan kinerja dan meningkatnya kemampuan SDM,’’ tuturnya.
Budi menyebutkan, benchmarking ini diikuti 40 peserta dari Kabupaten Blitar dan dilaksanakan selama 3 hari dengan lokus Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Tuban.
Dari ketiga lokus tersebut imbuh Sekda, dalam bidang kesehatan, Kabupaten Tuban berupaya dengan optimal mewujudkan kesehatan bagi masyarakat. Saat ini telah ada program Desa Sehat dan Desaku Peduli Kesehatan, namun Tuban baru memiliki satu Rumah Sakit Umum. ” Namun, ada satu yang diajukan menjadi rumah sakit kelas D di Jatirogo, selebihnya masih Puskesmas,’’ timpalnya.
Lebih jauh Sekda menjelaskan, pertanian di Kabupaten Tuban cukup membanggakan. Hasil pertanian yang melimpah menjadikan Tuban surplus beberapa hasil pertanian seperti padi dan jagung. Selain itu kondisi peternakan juga baik, nomor dua di tingkat Jawa Timur, tapi belum memenuhi harapan bupati, yaitu jumlah ternak setengah dari jumlah penduduk.
Di bidang perhubungan sendiri, tukas Budi, Kabupaten Tuban telah berhasil memperoleh Wahana Tata Nugraha (WTN) di bidang lalu lintas kota kecil selama 7 tahun berturut-turut. Ini tentunya didasarkan pada kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
“Dari segala keberhasilan yang dicapai, masih banyak yang harus dilakukan untuk lebih baik lagi. Semoga dengan kunjungan ini peserta Diklat dapat membawa efek positif antara Kabupaten Tuban dan Blitar untuk pembangunan kedua Kabupaten ke depan,” ujar Sekda.
Sekda menambahkan bahwa kepada peserta Diklat dapat memanfaatkan kesempatan benchmarking ini dengan sebaik-baiknya untuk saling berinteraksi dan tukar menukar pengalaman dengan harapan akan dapat membentuk jejaring kerja yang solid, sehingga dapat menjalankan tugas secara profesional. (ddg/hei)