Foto : Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Pipin Diah Larasati. (mila)

Tak Ada Kasus Rabies di Tuban, DKP2P Tetap Imbau Masyarakat Vaksin Hewan Peliharaan

Tubankab - Warga net sempat dihebohkan dengan vidio seorang anak kecil yang terkena gigitan anjing yang diindikasi mengidap rabies. Dalam vidio tersebut, anak itu terlihat di sebuah rumah sakit, menangis histeris sambil menggunakan infus dan ketakutan melihat air. Kasus ini pun ramai dibahas di media sosial, tak terkecuali warga net Tuban.

Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban melalui Bidang Kesehatan Hewan, menanggapi hal tersebut.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Pipin Diah Larasati, hingga saat ini tidak ditemukan kasus hewan terjangkit rabies yang menyerang manusia di wilayah  Kabupaten Tuban. Namun, kewaspadaan harus tetap ada, sebab Tuban berbatasan dengan wilayah yang diindikasi belum terbebas dari rabies.

“Memang Jawa Timur sudah dinyatakan bebas rabies, namun tetap harus hati-hati,” kata Pipin kepada reporter Diskominfo-SP, Rabu (21/06).

Pipin juga menjelaskan, rabies menyerang hewan mamalia berdarah panas dan berbulu. Selain anjing, rabies juga bisa menyerang kucing, monyet, rakun, kelelawar, bahkan kuda. Meski sudah dinyatakan bebas rabies, masyarakat sangat diimbau untuk mengecek kondisi kesehatan hewan peliharaan secara berkala, termasuk memberikan vaksin rabies.

“Harus sering periksa kesehatan hewan peliharaan, dan suntik vaksin rabies,” tuturnya.

Di Kabupaten Tuban, sambung Pipin, DKP2P juga menyediakan vaksin rabies. Masyarakat bisa menghubungi dokter hewan di kecamatan untuk mendapatkan vaksin rabies. Selain itu, setiap bulan Oktober, juga diadakan vaksinasi gratis di Peringatan Bulan Rabies. 

“Kita akan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Hewan Jawa Timur untuk vaksinasi rabies ini,” ungkapnya.

Adapun ciri-ciri hewan tertular virus rabies, Pipin menjelaskan, pada kasus anjing, ia akan menunjukkan perubahan perilaku seperti hiperaktif, sensitif terhadap stimulasi cahaya, suara, dan gerakan, sulit menelan, air liur berlebihan, gerak sempoyongan, cenderung ingin menyerang, kejang, hingga lumpuh. 

Jika mengalami gigitan mamalia termasuk anjing, segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir. Selanjutnya, segera menuju ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat.

“Jika tergigit anjing, pertolongan pertama adalah cuci bekas gigitannya langsung dengan sabun dan air mengalir, dan segera ke Puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan vaksin,” terangnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus