TAK INGIN DIANGGAP HANYA TEMPAT BACA DAN PINJAM BUKU, PERPUSDA TERUS BERINOVASI
- 26 October 2016 12:40
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 471
Tubankab – Keberadaan Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Kabupaten Tuban, tidak hanya sebagai tempat baca dan pinjam buku, tetapi lebih dari itu, yakni sebagai pusat inovasi dan pengembangan potensi sumber daya manusia (SDM) lokal, agar lebih berdaya guna dengan ditunjang berbagai pelatihan.
“Selama ini persepsi masyarakat bahwa perpustakaan itu hanya tempat baca dan pinjam buku. Oleh sebab itu, seiring dengan perkembangan teknologi informasi (TI) yang kian pesat dan menjadi kebutuhan masyarakat, diperlukan inovasi dan kerja sama dengan lembaga lain untuk dijadikan pusat pelatihan,’’ terang Kepala Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Kabupaten Tuban, Joko Priyono, SH, M.Hum saat dikonfirmasi di sela-sela pelatihan video editing, desain grafis dasar dan pemandu acara bahasa Indonesia dan daerah, di Perpusda Tuban, Rabu (26/10).
Menurut Joko, pihaknya melakukan inisiatif dan inovasi tersebut bekerja sama dengan lembaga pemerintah atau swasta yang memiliki visi dan misi sama, sebagai lembaga yang peduli terhadap perpustakaan. Pelatihan tersebut melibatkan tutor atau narasumber dari internal pegawai Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Kabupaten Tuban yang berkompeten.
“Selain untuk meningkatkan budaya minat baca masyarakat, kami juga selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat, salah satunya dengan pelatihan yang melibatkan masyarakat umum dari tokoh pemuda atau kaum perempuan,” tutur pria yang juga salah satu dosen perguruan tinggi swasta di Tuban ini.
Dia menambahkan, output dari pelatihan ini, nantinya diharapkan peserta mampu mengembangkan kapasitas sehingga bisa meningkatkan ekonomi melalui peluang bisnis dan keterampilan yang dimiliki. Jadi, lanjut Joko, Perpusda tidak hanya monoton atau stagnan sebagai tempat pinjam dan baca buku.
“Bukan hanya diberi pelatihan, tapi pasca pelatihan ini kami juga melakukan monitoring kepada peserta, dan ternyata mereka sudah mulai melakukan aktivitas pengembangan diri, misalnya mendesain undangan dan menjadi pembawa acara pernikahan,” jelentreh Joko.
Masih menurut Joko, karena keterbatasan ruang pelatihan, maka kuota hanya dibatasi 25 orang peserta yang terpilih mengikuti pelatihan selama 2 hari yang sebelumnya mereka sudah mendaftar melalui akun face book milik Perpusda Tuban. (nul/hei)