Foto : Para juru sembelih saat ikuti pelatihan yang digelar DKP2P Tuban. (ist)

Tingkatkan Kompetensi, DKP2P Latih 20 Juru Sembelih Unggas agar Sesuai SKKN

Tubankab - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar Pelatihan Juru Sembelih Ayam serta Sosialisasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV) bagi para pemilik potong unggas dan juru sembelih unggas, Selasa (26/09).

Bertempat di ruang pertemuan DKP2P Kantor Bogorejo Merakurak, sedikitnya 20 peserta berasal dari Kecamatan Tuban mengikuti kegiatan yang diadakan dalam rangka Penerapan dan Pengawasan Persyaratan Teknis Kesehatan Masyarakat Veteriner tersebut.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada DKP2P Tuban Pipin Diah Larasati menjelaskan, tujuan dilaksanakannya pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kompetensi para juru penyembelihan unggas di Kabupaten Tuban. 

"Selain itu, juga mengenalkan pada para pemilih RPH Unggas terkait penerapan NKV pada proses penyembelihan agar sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKN) bidang penyembelihan halal. Penerapan SKKN untuk penyembelihan unggas tersebut juga sebagai upaya untuk menyediakan daging unggas yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH)," ungkapnya pada reporter Pradya Suara.

Pipin menambahkan, dalam pelatihan tersebut para peserta juga praktik secara langsung penyembelihan sesuai SKKN dan memenuhi syarat ASUH, di RPH Perbon. Hal ini agar para pemilik dan juru potong hewan dapat benar-benar mengerti secara teori maupun praktiknya secara sempurna. Hal ini penting, sebab masalah penyembelihan hewan harus sesuai syariat, khususnya bagi para muslim. 

"Karena ini juga menyangkut tentang syarat sah penyembelihan menurut hukum Islam, jadi harus benar-benar diperhatikan", imbuhnya.

Pipin berharap, jumlah peserta akan bertambah di setiap tahun, agar nantinya seluruh pemilik RPH unggas dan juru sembelih dapat memiliki kompetensi yang mumpuni sesuai SKKN dan menghasilkan produk daging yang ASUH. 

"Kami akan tingkatkan terus capaian pesertanya, hingga merata," tutup Pipin. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus