TINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN LEWAT GEMA CERMAT
- 09 May 2017 14:14
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 516
Tubankab - Guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, diperlukan berbagai cara, di antaranya dengan meningkatkan kualitas pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh Kasie Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional Direktrorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dra. Ardiyani, Apt. M.Si, saat menghadiri acara Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) di Resto Kayu Manis Tuban, Selasa (09/05).
Menurut Ardiyani, upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan diwujudkan dalam Program Indonesia Sehat (PIS). Dalam program ini yang menjadi pilar utama yakni promosi dan pemberdayaan masyarakat.
“Dalam upaya pemberdayaan masyarakat, pelayanan farmasi yang dilakukan terwujud dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR),” imbuhnya.
Lebih jauh dia menuturkan, saat ini masih sering dijumpai masalah terkait cara penggunaan obat di masyarakat, mulai dari cara menggunakannya sampai dengan membuang obat tersebut. Ini disebabkan kurangnya informasi yang memadai bagi masyarakat.
“Untuk itu, mulai 2015 silam ibu menteri telah mencanangkan Gema Cermat, yang merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat, untuk mewujudkan kepedulian, kesadaran, serta pemahaman masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar,” beber Ardiyani.
Masih menurutnya, sejak 2016 silam sudah dilakukan kerja sama dengan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, guna melaksanakan Gema Cermat. Awalnya kerja sama dilakukan dengan 20 kabupaten dan kota dari 18 provinsi sebagai percontohan, dengan sasaran, organisasi masyarakat, organisasi profesi kesehatan, instansi pemerintah, dan stake holder terkait.
Untuk tahun ini, sambung Ardiyani, acara yang diprakarsai oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalu Direktoral Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, akan dilaksanakan di 79 kabupaten dan kota. Rinciannya, 25 akan dilaksanakan oleh pusat, sedangkan 54 lainnya akan dilaksanakan oleh provinsi. “Untuk Jawa Timur Kabupaten Tuban terpilih untuk Gema Cermat. Ini karena apoteker Tuban sudah siap untuk diberdayakan sebagai motivator, sebagai agent of change (AOC),” ungkap Ardiyani.
Ardiyani menuturkan, selain Tuban, dipilih juga Bojonegoro untuk acara Gema Cermat ini. Jika Tuban dipilih karena nilai plus (kesiapan apoteker). Sedangkan, Bojonegoro terpilih karena kabupaten yang berbatasan langsung dengan Tuban ini “belum tersentuh” sama sekali.
“Ada dua tipe yang dipilih, namun keduanya tetap akan dijadikan cikal bakal Gema Cermat di masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, nantinya diharapkan dapat menjadi pelaksana Gema Cermat di wilayah kerja masing-masing dengan berkoordinasi dengan dinkes kabupaten/kota masing-masing. “Setelah ini, diharapkan akan dipilih lagi apoteker serta tenaga kesehatan yang mampu menjadi AOC,” imbuh Ardiyani.
Ardiyani juga tidak mengelak, jika dukungan dari kepala daerah beserta pemerintah daerah sampai dengan instansi-instansi lintas sektor mampu meningkatkan keberhasilan Gema Cermat.
“Semoga saja, Tuban menjadi contoh bagi kabupaten lain di Jawa Timur. Dan bukan tidak mungkin bagi kabupaten seluruh Indonesia,” pungkas Ardiyani. (nng/hei)