Foto : Dinkes P2 KB Tuban saat acara Pencangan Kampung KB. (yavid)

Tingkatkan Kualitas SDM, Dinkes P2KB Tuban Canangkan 240 Kampung Keluarga Berkualitas

Tubankab - Pemberdayaan keluarga melalui program Kampung Keluarga Berkualitas menjadi fokus utama sebagai bagian dari upaya nasional untuk memperkuat institusi keluarga di tingkat desa dan kelurahan. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendekatan terintegrasi dan konvergen lintas sektor. Untuk itu Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban akan membentuk dan membina Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban melalui Kepala Dinkes P2KB, Dra. Esti Surahmi, Apt., dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan program Kampung KB salah satu permasalahan yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah tingginya prevalensi stunting.

“Untuk itu, sebagai upaya percepatan penurunan stunting, BKKBN menginisiasi dengan mendorong terbentuknya Kampung KB dan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) melalui pendekatan berbasis partisipasi masyarakat di kampung Keluarga Berkualitas,” tegasnya, saat kegiatan Optimalisasi Penyelenggaraan dan Pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Tuban di ruang rapat RH. Ronggolawe, Pemkab Tuban, Kamis (9/11).

Di hadapan 220 peserta dari berbagai OPD, desa, dan kelurahan, serta Koordinator PKB, Esti menerangkan mengenai langkah-langkah untuk meningkatkan penyelenggaraan Kampung KB. Saat ini, telah terbentuk 60 Kampung KB, dan rencananya akan ditambahkan sebanyak 180 desa/kelurahan yang telah dicanangkan sebagai Kampung KB.

“Sehingga pada tahun 2023, di Kabupaten Tuban akan terbentuk sebanyak 240 Kampung KB, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022. Yang targetnya di tahun 2024 mendatang seluruh desa/kelurahan bisa menjadi Kampung KB,” pungkasnya.

Dengan tercapainya target program ini, Esti berharap partisipasi dan kontribusi aktif masyarakat, serta dukungan dari berbagai OPD lintas sektor. Kesadaran masyarakat tentang manfaat signifikan dari program ini menjadi faktor kunci untuk meningkatkan kualitas usia produktif. Jika dikelola dengan baik, Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada dapat menjadi potensi dan aset berharga bagi pembangunan daerah. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus