Foto : Bupati Tuban saat meninjau lokasi terdampak banjir dan berikan arahan. (mct)

Tinjau Lokasi Banjir, Bupati : Perbaikan Permanen Tanggul Jebol di Akhir April

Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky meninjau lokasi terdampak banjir di Kecamatan Kerek tepatnya di Desa Temayang dan Margomulyo, serta di Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, Minggu (13/03).

Bersama Sekda Budi Wiyana, OPD terkait, Forkopimcam, dan Pemdes setempat, Mas Bupati menyisir rumah warga terdampak banjir yang terjadi pada Kamis (10/03) kemarin. Mas Lindra mendengar cerita para korban yang sebagian besar masih melakukan pembersihan pascabanjir.

Untuk warga yang rumahnya rusak, Pemkab melalui Pemdes dan OPD terkait memberikan bantuan semen hingga sak pasir untuk pembangunan tanggul darurat. Bantuan sembako juga diberikan ke warga terdampak di semua titik kunjungan.

Di sela-sela peninjauan, Mas Bupati mengungkapkan, penyebab pasti banjir di Kecamatan Kerek yang menelan satu korban jiwa tersebut akibat tanggul di Desa Temayang jebol 30 meter. Sehingga, airnya meluap hingga ke Kecamatan Montong dan Tambakboyo. Untuk itu, Mas Bupati menegaskan perbaikan akan dilakukan segera di akhir April hingga awal Mei.

"Saat ini perbaikan masih bersifat darurat, untuk itu kita akan bangun permanen di akhir April atau paling lambat awal Mei ini," ungkap Mas Bupati.

Ia melanjutkan, selain tanggul yang jebol, terjadinya sedimentasi dan gundulnya hutan di daerah dataran tinggi Kerek ikut andil besar dalam musibah banjir Kamis lalu.

Mas Bupati kembali mengingatkan warga akan pentingnya menjaga hutan. Hutan di daerah atas, kata Mas Lindra, banyak yang gundul. Oleh karena itu, ia berpesan kepada masyarakat untuk ikut menjaga hutan dan merawat pohon yang telah kami tanam untuk penghijauan.

Diketahui, meskipun telah dilakukan penghijaun di tahun 2021 oleh Pemkab dan Perhutani, kondisi tanaman banyak yang rusak dan hilang. "Pohon-pohon itu nanti yang akan menjaga kita dari bencana banjir, menyediakan air bersih dan udara yang sejuk," ujar Mas Lindra.

Dalam waktu dekat, ujarnya, penanaman akan dilakukan kembali. "Kita sudah koordinasi dengan Perhutani, dan kita dalam waktu dekat akan kembali lakukan penanaman," tuturnya.

Selain itu, masih kata Mas Lindra, juga melakukan normalisasi di beberapa titik, serta penataan ruang pemukiman yang tidak sesuai aturan, seperti pemukiman di daerah aliran air. "Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi masih akan berlangsung hingga April. Untuk itu, kita akan melakukan normalisasi sungai di beberapa titik, juga penataan rumah yang ada di daerah aliran sungai," tutup Mas Bupati.

Usai meninjau di Kecamatan Kerek, Mas Bupati melanjutkan peninjauan ke Kecamatan Montong, tepatnya di Desa Sumurgung. Sebelumnya, desa tersebut juga terkena banjir pada Rabu (09/03) kemarin. Sempat surut, hari ini banjir kembali menggenangi desa tersebut. Banjir tersebut merupakan kiriman dari dataran tinggi di Desa Maindu, Kecamatan Montong.

Di dataran tinggi Maindu, Mas Bupati juga mendapati hal yang sama, yaitu tidak adanya daerah resapan air, sehingga air hujan langsung turun ke daerah yang lebih rendah. Ia mengatakan sungai desa setempat tidak bisa menampung air sehingga meluber ke kawasan pemukiman. Normalisasi sungai dan saluran air hingga kembali melakukan penanaman pohon akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, normalisasi juga telah dilakukan di dam Desa Talangkembar pada Kamis lalu. Forkopimcam bersama OPD terkait membuat sodetan air untuk mengurangi debit air dan memecah aliran sungai. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus