Foto : Bupati Tuban Aditya Halindra F (tengah) saat tinjau lokasi yang diterjang banjir. (mct)

Tinjau Lokasi Banjir, Bupati Tuban Minta Semua Pihak Ikut Terlibat Penanganan

Tubankab - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky meninjau beberapa titik lokasi pemicu banjir di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Montong, Parengan, Soko, dan Rengel, Senin, (17/10).

Dalam kegiatan tersebut, Mas Bupati, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH-HUB) Bambang Irawan, Kepala Bappeda-Litbang Agung Tri Wibowo beserta jajaran, Kabid SDA Dinas PUPR dan PRKP Kapitano Gunawan, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tuban Maftuchin Reza, Perhutani hingga perwakilan beberapa perusahaan.

Mas Bupati meninjau waduk, gorong- gorong, hingga sungai, yang menjadi penyebab banjir, serta mengecek proses pengerjaan proyek penanganan banjir lainnya di beberapa titik.

Lokasi pertama di Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, Mas Bupati meninjau Waduk Manganan dan saluran anak sungai yang sempat meluap menggenangi sawah warga. Di titik tersebut, Mas Lindra menemukan adanya sedimentasi cukup parah, yang harus segera diatasi. Bekerjasama dengan SIG, pengerukan dilakukan di lokasi tersebut.

“Sedimentasinya cukup parah, Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan dari SIG untuk pengerukan,” ucap Mas Bupati.

Selain itu, tanaman dengan akar kuat juga hampir tidak ditemukan di sekitar wilayah waduk. Hal tersebut membuat tanah penyangga yang ada di bibir waduk, tidak kuat menahan arus air. Untuk itu, Mas Lindra meminta komitmen dari Pemdes, dan masyarakat sekitar untuk mau menanam pohon.

“Bisa berkomunikasi dengan DLH dan Perhutani, disepakati pohon apa yang akan ditanam. Tapi, masyarakat juga harus berkomitmen untuk menjaganya tetap tumbuh,” pinta Mas Lindra.

Tak beda jauh dengan lokasi pertama, lokasi kedua Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, kemudian  Desa Sokosari, Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko, dan terakhir di Desa Karangtinoto dan Desa Kebonagung, Kecamatan Rengel, sedimentasi dan gundulnya lahan menjadi penyebab utama.

“Ada beberapa yang perlu dilakukan pelebaran saluran, pengerukan dan normalisasi,” kata Mas Lindra.

Ia melanjutkan, pelibatan OPD, Pemerintah Kecamatan, Pemdes, masyarakat, Perhutani, hingga perusahaan akan membantu percepatan penanganan. “Kita lakukan bersama berkolaborasi dengan seluruh pihak termasuk perusahaan, seperti di Soko, kita minta bantuan alat berat dari Pertamina,” ungkap Mas Lindra.

Sinergi dengan semua pihak akan terus dilakukan untuk percepatam penanganan banjir dari hulu hingga hilir. Oleh sebab itu, Mas Bupati juga meminta masyarakat mendukung hal tersebut dengan berkomitmen bersama menjaga lingkungan. 

Mas Lindra meminta agar Pemdes dan Kecamatan tidak bosan mengajak masyarakat berkomunikasi, sebab hal ini bukan kepentingan satu atau dua orang, melainkan kepentingan bersama dan jangka panjang.

“Jadi, pemberian pemahaman ke masyarakat itu perlu. Misal sepanjang bibir sungai atau waduk tidak boleh ditanami, kita ajak diskusi untuk memunculkan opsi lain,” pungkasnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus