Foto : Sejumlah kapal nelayan saat bersandar di TPI Palang. (mila)

TPI Palang Dapat Bantuan Dana Rp 2,5 M, Untuk Apa ?

Tubankab - Setelah mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 1,9 miliar di tahun 2022, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Palang kembali mendapatkan alokasi dana untuk pembangunan break water tahun ini, sebesar Rp 2,5 miliar.

Kepala Desa Palang Asad menerangkan, TPI yang menjadi pusat perekonomian di Kecamatan Palang ini kembali mendapatkan alokasi dana tahun ini, guna pembangunan break water dan pengerukan untuk mengatasi pendangkalan.  

“Proses pengerjaan akan dilakukan September ini,” ungkap Asad kepada reporter Diskominfo-SP saat ditemui di lokasi TPI, Kamis (07/09).

Break water memang sangat dibutuhkan oleh TPI Palang saat ini, sebab dengan kondisi pelabuhan saat ini dibandingkan dengan jumlah kapal yang mencapai 200 armada, sangat tidak sepadan. Meskipun di tahun 2022 sudah dilakukan pembangunan break water sepanjang 100 meter, dinilai masih belum cukup untuk menampung ratusan kapal.  

Rencananya, break water yang akan dibangun sepanjang 250 meter meneruskan pengerjaan sebelumnya. “Nantinya akan dibangun di sisi selatan,” ucapnya. 

Fungsi break water sangat bermanfaat untuk mencegah masuknya gelombang pasang. Selain itu untuk berlabuh atau bersandar kapal, dan memudahkan aktivitas bongkar muat. 

Asad menegaskan, pembangunan break water memiliki peranan penting dalam roda perekonomian di TPI tersebut. Pasalnya, jika banyak kapal yang bersandar dan melakukan bongkar muat di TPI ini, maka akan berimbas pada pendapatan para nelayan, penyortir ikan, dan tenaga kerja lainnya. 

“Karena 100 persen warga kami bekerja di sektor perikanan dan kelautan, jadi ramainya pelabuhan di TPI ini berbanding lurus dengan pendapatan mereka,” bebernya. 

Ia mengaku, 200 kapal yang bersandar di TPI tersebut membawa masing-masing 20 ABK. Belum lagi tenaga kerja lain yang ikut di dalamnya seperti kuli, penyortir ikan, dan lainnya. 

“Setidaknya 1 kapal bisa menghidupi 200 orang,” katanya meyakinkan. 

Dengan jumlah produksi sebanyak 50 ton per hari, perputaran uang di TPI ini cukup besar, yaitu mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 miliar. TPI ini juga penghasil ikan kualitas ekspor. Asad mengatakan, 60 persen hasil ikan diekspor ke Cina, Vietnam, dan Australia. Bekerja sama dengan perusahaan lokal, ikan-ikan tersebut diolah menjadi produk hasil laut yang menembus pasar internasional. Meski demikian, Asad menegaskan kebutuhan ikan regional juga sangat tercukupi. 

“Kita merajai pasaran lokalan juga, jadi kebutuhan ikan Kabupaten Tuban juga dipenuhi,” imbuhnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus